Pewarta: Rusdi
SUKABUMI-FOKUSPRIANGAN.ID – Tati seorang ibu rumah tangga di Kampung Lebak Wangi Desa Palasari Hilir Kecamatan Parungkuda Kabupaten Sukabumi, gigih memperbaiki kehidupan ekonomi keluarga dengan beternak ayam petelur.
Ia mengaku beternak ayam petelur sudah dua tahun lebih, dengan modal pesangon dari perusahaan tempatnya bekerja dan sedikit tambahan lainnya. Dengan berbagai pertimbangan Tati pun memberanikan diri pengelola usaha peternakan ayam petelur.
“Saya sengaja membeli bibit ayam petelur yang DOC, atau anakan. Soalnya, kalau dari DOC bertelurnya ketika ayam berumur 5 bulan,” terang Tati kepada FokusPriangan, Senin (8/4/24).
Sementara kalau membeli ayam yang sudah dewasa dan langsung bertelur. Ia mengaku tidak berani. Pasalnya, menurut Tati, kalau dirinya tidak bisa menebak berapa usia ayam dewasanya. “Jujur saja kalau membeli ayam dewasa, saya takut tertipu, soalnya takut masa bertelur nya sudah mulai habis,” katanya.
Tati mengatakan kalau saat memulai beternak, ia sengaja membeli 100 ekor bibit ayam petelur, dan membuat kandang. “Ternyata kandangnya terlalu besar untuk menampung 100 ekor ayam, sehingga masih ada ruang yang kosong,’ tuturnya.
Ia berharap dari Dinas terkait yaitu Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi, memberikan bantuan kepada peternak ayam seperti dirinya. Pasalnya meski harga pakan tinggi, tapi usaha peternakan ini sangat prospek. “Semoga saja ada bantuan dari Bupati melalui Dinas Peternakan, baik bimbingan maupun modal usaha,” ujar Tati berharap.
Ia mengaku juga mengajukan pinjaman ke sebuah bank pemerintah, tetapi hingga kini belum ada tanggapan dari pihak bank. “Apa karena saya mengajukan pinjaman nya ketika mau lebaran, sehingga belum sempat diproses oleh pihak bank,” terangnya.