Pewarta : Nadia.FA.Saragih
KAB.CIAMIS, FOKUSPRIANGAN.ID | Di era digital yang serba cepat, Perpustakaan Ciamis terus berupaya untuk beradaptasi dan berinovasi dalam menyediakan bahan bacaan serta layanan yang relevan bagi masyarakat.
Pada saat di temui wartawan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kab. Ciamis. H. Dadan Wiadi S.T, M.T MMG menyampaikan berbagai upaya yang telah dan akan dilakukan untuk menjawab tantangan zaman dan meningkatkan literasi masyarakat
“Kami menyadari bahwa kebutuhan masyarakat akan bahan bacaan sangat beragam. Ada yang masih nyaman dengan buku fisik, namun tak sedikit pula yang lebih memilih referensi digital,” ujar Dadan
“Oleh karena itu, kami menyediakan keduanya. Selain koleksi buku fisik yang terus kami kembangkan, kami juga memiliki E-perpus Ciamis yang bisa diunduh di Play Store. Aplikasi ini menyediakan sekitar 385 judul buku fiksi dan non-fiksi yang bisa diakses dan dipinjam secara digital.”
Menjangkau Masyarakat Lebih Luas
Kehadiran E-perpus Ciamis menjadi solusi bagi masyarakat yang tinggal jauh dari perpustakaan daerah. Dengan aplikasi ini, akses terhadap bahan bacaan menjadi lebih mudah dan merata. Selain itu, perpustakaan juga memfasilitasi interaksi antar pengguna melalui forum diskusi dicatatan kolom komentar akses buku, menyediakan video dokumenter, dan materi audio juga informasi seputar perpustakaan. “Kami ingin perpustakaan tidak hanya menjadi tempat membaca, tetapi juga ruang interaksi dan diskusi yang produktif,”
Lebih lanjut Dadan mengungkapkan. “Kami juga menyediakan portal pengaduan untuk menampung aspirasi masyarakat terkait layanan perpustakaan.”
Tantangan Literasi dan Peran Perpustakaan. Kepala Dinas Perpustakaan Ciamis mengakui bahwa tantangan literasi di Indonesia masih besar.
“Kami melihat minat baca masyarakat cukup tinggi, namun sayangnya, kecenderungan saat ini adalah penggunaan media sosial seperti TikTok, instagram, facebook bukan untuk mencari referensi yang meningkatkan pengetahuan, dan wawasan” ungkapnya.
“Ini adalah tantangan yang harus kita hadapi bersama.” Survei menunjukkan bahwa tingkat kegemaran membaca di berbagai provinsi mengalami penurunan, termasuk frekuensi dan durasi membaca di internet. Hal ini menunjukkan bahwa tujuan bermain internet perlu menjadi perhatian.
“Kita seolah-olah biasa saja dengan situasi ini, padahal ini adalah darurat literasi,” tegas Kepala Dinas. “Dulu, perpustakaan adalah gudang ilmu. Sekarang, kita harus mengembalikan fungsi perpustakaan sebagai pusat ilmu dan informasi. Perpustakaan hadir demi martabat bangsa, karena literasi adalah martabat bangsa.
Transformasi Perpustakaan dan Peningkatan Kunjungan
Perpustakaan Ciamis terus berupaya mengubah persepsi masyarakat bahwa perpustakaan hanya tempat membaca buku. Mereka ingin menunjukkan bahwa perpustakaan memiliki peran penting dalam perkembangan bangsa dan daerah.
“Kami ingin perpustakaan menjadi ruang yang inklusif, di mana masyarakat dapat belajar, berdiskusi, dan mengembangkan diri,” kata Kepala Dinas.
“Kami juga berupaya menyelamatkan naskah kuno yang merupakan warisan budaya daerah Galuh. Ini adalah harta yang tak ternilai, dan kami membutuhkan dukungan masyarakat untuk melestarikannya.” Upaya yang dilakukan Perpustakaan Ciamis mulai menunjukkan hasil. Pada tahun 2023, kunjungan ke perpustakaan hanya 23 ribu, namun pada tahun 2024 meningkat menjadi 51 ribu.
Peningkatan ini menunjukkan bahwa masyarakat mulai menyadari pentingnya perpustakaan sebagai sumber ilmu dan informasi.
“Kami berharap, dengan berbagai upaya yang kami lakukan, Perpustakaan Ciamis dapat menjadi garda terdepan dalam peningkatan literasi masyarakat dan menjadi pusat ilmu yang bermanfaat bagi kemajuan daerah,” pungkasnya.