SUKABUMI – Pada tanggal 4 Desember berita bencana alam berupa banjir bandang, tanah longsor, tanah terbelah sangat viral di media sosial di Sukabumi. Hal ini membuat team R-KDM tergugah dan berempati untuk membantu meringankan beban saudara kita yang terdampak musibah bencana. Pengurus dan anggota R-KDM DPP melakukan donasi untuk menghimpun sembako dengan tema donasi yaitu. “Satu dus mei istand” dari DPD dan DPW berupa nilai 125.000 untuk satu dus yang di kumpulkan pada bendahara R-KDM DPP. R-KDM adalah salah satu team relawan yang di luar politik partai yang mendukung Kang Dedy Mulyadi untuk menjadi Gurbernur Jawa Barat yang terbentuk 24 daerah.
Setelah sukses Kang Dedy Mulyadi menjadi Gurbernur Jabar, Team R-KDM tidak berhenti untuk mensuport Bapak Gubernur untuk bergerak bagi masyarakat dan selalu peduli pada kondisi yang terjadi di lingkungan serta tetap berkiprah terhadap masyarakat yang membutuhkan.
Pada tanggal 10 Desember 2024, hari Selasa team R-KDM mengunjungi lokasi bencana yang ada di Sukabumi. Team R-KDM daerah Subang, Majalengka dan Bandung yang berkesempatan untuk memberikan hasil donasi kepada masyarakat yang terdampak. Dari Bandung berangkat jam 08.00 wib sampai di lokasi jam 03.00 wib sore, medan jalan yang banyak berlubang dan tergenang air sedikit menghambat waktu perjalanan.
Tujuan team R-KDM menuju desa yang sama sekali belum ada sentuhan bantuan yaitu desa Panumbangan RT 04, RW.11 Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi. Team R-KDM menuju posko bantuan yang ada di masjid desa Panumbangan RT 04 RW.11, sampai di lokasi masyarakat sudah berkumpul, ternyata mereka adalah masyarakat yang terdampak dari bencana tanah bergerak dan amblas sehingga 17 KK, kondisi rumah mereka tidak dapat di huni karena kondisi dinding rumah yang retak dan amblas.
Mereka sudah tujuh hari berada di posko dan bermalam di masjid desa setempat. Team R- KDM menyerahkan bantuan sembako kepada kepala desa Panumbangan dan waktu yang sama bantuan itu di buat paket, dan di serahkan langsung kepada masyarakat, saat itu perasaan sedih bercampur bahagia karena team R-KDM dapat terjun langsung menjadi bagian dapat merasakan penderitaan masyarakat
Team R-KDM mewawancarai masyarakat untuk mendengar kronologi peristiwa bencana, seorang ibu menyampaikan bahwa bencana terjadi pada tanggal 4 Desember, jam 07.00 wib yaitu ada retakan dinding rumah, laku jam 08.00 retakan bertambah, saat melihat kondisi tanah terbelah masyarakat segera menginformasikan kepala desa ke lokasi serentak bapak kepala desa memerintahkan semua warga untuk mengungsi dan menyelamatkan harta benda. Info dari masyarakat bahwa malam hujan deras, lalu di wilayah lembah dekat rumah penduduk muncul tiga mata air yang keluar dari tanah, pancaran air seperti mata air yang membanjiri rumah penduduk yang lokasi ada di lembah. team R-KDM juga mengunjungi lokasi terdampak, bersama kepala desa dan warga, dan sangat miris melihat kondisi rumah yang sudah kosong, retak dan bagian rumah amblas, melihat tanah yang terbelah di linkungan hunian rumah masyarakat ada retakan tanak tiga baris yang panjang retakannya mencapai 250 meter, ada yang 80 meter, 150 meter, retakan itu amblas ada yang 1,5 meter, 2.5 meter, 2meter.
Mayarakat sangat berharap ada bantuan untuk relokasi ke tempat yang aman dan berharap ada bantuan untuk pembangunan rumah, karena tanah yang kondisi sangat labil dan adanya pergerakan susulan.
Di daerah Sukabumi memang sangat riskan bencana, karena daerah Sukabumi adanya Sesar Cimandiri yang merupakan patahan yang sangat aktif sekitar Jawa Barat. Patahan ini membentang dengan garis kearah timur laut barat daya, membentang dari laut Pelabuhan Ratu sampai ke timur. Patahan tersebut melewati selatan kota Sukabumi, Creunkas, Geger bitung dan perbatasan Sukabumi dan Cianjur kurang lebih 100 Km. Sesar Cimandiri terbentuk retakan, tanah bergerak karena adanya zona kelemahan di dalam kerak bumi yang pergerakan ini di sebabkan tekanan tektonik dari gerakan lempeng bumi yang berada di bawah permukaan.
Harapan sebelum di tentukan relokasi untuk pembangunan rumah tinggal masyarakat yang terdampak, sebaik ahli peneliti tanah dapat mengecek titik risakan dan aman lokasi tanah. Perlunya dari lembaga Meteorologi, Klimatologi, Geo Fisika (BMKG) dan lembaga ilmu tentang bumi (Geologi) untuk meneliti kondisi lebih lanjut, agar untuk menentukan lokasi relokasi dapat efektif.
Demikian hasil kunjungan team R-KDM ke lokasi bencana, dengan fakta nyata dapat melihat dan merasakan kondisi masyarakat terdampak lahir dan batin mereka. Harapan semua masyarakat Jawa Barat dapat berempati pada saudara kita yang terkena musibah. Harapan besar bagi masyarakat yang terkena bencana untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah. Bencana terjadi karena tangan-tangan kita sendiri, mari kita lebih mensadarkan diri untuk menjaga lingkungan alam dunia kita bersama.