Pemkab Sumedang Gelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pengelolaan Pendapatan

Fokus Jabar Pemerintahan Sosial

Pewarta : Damy

SUMEDANG | FOKUSPRIANGAN.ID – Pemerintah Kabupaten Sumedang mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) Pengelolaan Pendapatan Daerah di Hotel Hanjuang Hegar. Rabu (02/10/24).

Adapun dari pertemuan ini adalah mencari solusi atas berbagai tantangan yang dihadapi dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), mengingat kontribusi PAD Sumedang yang baru mencapai 20% dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp 3,1 triliun. Hal ini menandakan bahwa Sumedang masih sangat bergantung pada dana transfer dari pemerintah pusat dan provinsi.

Rohana, selaku Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Sumedang, menyampaikan bahwa hingga September 2024, realisasi PAD baru mencapai Rp 611 miliar atau 66,82% dari target yang ditetapkan. Dari angka tersebut, hanya sekitar Rp 300 miliar yang dapat digunakan untuk belanja daerah karena sebagian besar PAD berasal dari pendapatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSU dan Puskesmas.”Katanya.

Menanggapi kondisi ini, Pj. Bupati Sumedang, Yudia Ramli, menekankan pentingnya sinergi dan inovasi kebijakan untuk mengoptimalkan potensi pendapatan daerah. Menurutnya, intensifikasi dan ekstensifikasi potensi pajak serta retribusi daerah harus segera dilakukan guna mengurangi ketergantungan pada dana transfer dan memaksimalkan PAD.”Ucapnya.

“Optimalisasi pengelolaan pendapatan daerah adalah kunci keberhasilan pembangunan berkelanjutan di Sumedang,” tegas Yudia. Ia berharap, melalui rakor ini, dapat dirumuskan langkah-langkah konkret untuk meningkatkan PAD, demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan yang lebih baik.

Yudia juga menegaskan bahwa tantangan dalam pengelolaan pendapatan ini menjadi pengingat bagi pemerintah daerah untuk segera bertindak. Dengan memaksimalkan potensi yang ada, Sumedang diharapkan mampu mengurangi ketergantungan pada dana transfer dan lebih mandiri dalam membiayai pembangunan daerah.”Tutupnya.