Reporter: Dede Irwan
PANGANDARAN. FOKUSPRIANGAN.ID – Bupati Pangandaran H. Jeje Wiradinata hari ini Rabu, 25 Mei 2022 mengikuti kegiatan Penanaman 2061 Pohon Mangrove yang bertema “Indonesia maju tanpa pencucian uang dan pendanaan terorisme untuk mewujudkan sistem keuangan yang kuat, berintegritas dan berkelanjutan”. Berlokasi di Pantai Karang Tirta Dusun Cipari Desa. Sukaresik, Kabupaten Pangandaran.
Tahun 2022 menjadi momentum pelaksanaan forum internasional G20, di mana negara Indonesia mendapat kepercayaan menjabat sebagai Presidensi. Melalui Forum G20, dunia Internasional dan Pemerintah Indonesia memberikan perhatian khusus terhadap Green Economy, yakni membangun perekonomian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Salah satu aksi untuk menciptakan tatanan Green Economy tersebut, adalah dengan melawan aktivitas pencucian uang dari kejahatan lingkungan atau disebut Green Financial Crime.
Bank BJB dan PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) mendukung gerakan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) demi mewujudkan sistem keuangan yang kuat, berintegritas dan berkelanjutan. Dalam rangka 2 Dekade Gerakan APU PPT Indonesia, Bank BJB kolaboraksi penanaman 2061 pohon Mangrove dari 10.000 pohon Mangrove pada tahun 2022 ini.
Penerapan program APU PPT Bank BJB diimplementasikan berdasarkan pendekatan berbasis risiko, dan dengan berpedoman pada penguatan 5 pilar, yakni Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi, Kebijakan & Prosedur, Pengendalian Intern, Sistem Informasi Manajemen, serta Pelatihan & Sumber Daya Manusia.
Direktur Kepatuhan Bank BJB Cecep Trisna mengatakan, Akselerasi digital perbankan dapat menjadi sebuah opportunity ekspansi bisnis, namun juga dapat menjadi sebuah tantangan dalam penerapan program APU PPT.
“Sinergi dan kolaborasi merupakan kunci untuk terus meningkatkan efektivitas penerapan program APU PPT di bank bjb,” kata Cecep dalam sambutannya.
Kualitas peningkatan penerapan program APU PPT di bank bjb tercermin dalam kenaikan nilai Financial Integrity Rating bank bjb tahun 2021 dari 7,62 menjadi 8,05 dengan predikat sangat baik. Bank BJB juga konsisten dalam mendukung peningkatan Indonesia’s Financial Integrity dan proses keanggotaan Indonesia untuk menjadi anggota penuh FATF melalui penguatan penerapan program APU PPT secara berkesinambungan.
“Sebagai bagian dari gerakan 2 Dekade APU PPT, bank bjb berkomitmen untuk terus menyempurnakan kebijakan dan sistem dalam mendeteksi dan mencegah praktik pencucian uang dan pendanaan terorisme, khususnya praktik pencucian uang yang terkait dengan Green Financial Crime,” kata Cecep.
Diinisiasikan PPATK, penanaman 10.000 pohon menjadi salah satu bentuk kepedulian untuk melestarikan lingkungan. Kegiatan penanaman Mangrove ini direalisasikan melalui kegiatan CSR bank bjb bagi lingkungan dan masyarakat di daerah Jawa Barat.
Menurutnya, inisiatif penghijauan ini dijadikan momentum strategis dalam upaya untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim global. Dengan gencar menanam pohon, ruang terbuka hijau sebagai fungsi esensial ekologis dan ruang kehidupan akan lebih luas dan berkualitas.
“Bank bjb berkolaborasi dengan PPATK, Pemerintah Daerah, dan para stakeholders melakukan aksi nyata untuk melawan Green Financial Crime. Kita akan terus melawan demi Indonesia Maju Tanpa Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme, untuk Mewujudkan Sistem Keuangan Yang Kuat, Berintegritas, dan Berkelanjutan,” kata Cecep.
Menjaga lahan Indonesia dengan menanam pohon mangrove merupakan cara agar sumber daya alam tetap terjaga dan terhindar dari para pelaku pembuatan kerusakan. Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana mengatakan “kita akan menjaga indonesia, kita akan menjaga alam indonesia, kita akan menjaga masa depan, kita akan menjaga generasi berikutnya dari perusakan sumber daya alam dari upaya memanfaatkan sumber daya alam secara ilegal”.
“2061 itu adalah filosofinya 20 tahun gerakan APU PPT dan 61 tahun pendirian bank BJB”. ujar ivan yustiavandana.
Penanaman pohon mangrove ditanam di beberapa titik seperti di Denpasar, Sulawesi, Bogor dan Pangandaran. Pohon Mangrove sebagai cara agar menahan arus air laut yang dapat mengikis daratan pantai.
Sementara itu Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan “mangrove ini ada dua fungsi yang pertama sebagai green belt jalur hijau untuk menahan hantaman gelombang abrasi, yang kedua tumbuh di daerah estuari sebagai pembibitan alami, produktivitasnya atau suburnya sebuah wilayah laut sangat tergantung ada tidaknya estuari yang tumbuh di pohon mangrovenya, kalau ada estuarin tapi mangrovenya tidak ada tidak akan tumbuh karena pembenihan-pembenihan cara alami udang dan ikan itu bertelur di daerah mangrove itu”.
Alasan pemilihan Mangrove, didasari tumbuhan yang memiliki akar kuat dan saling terhubung antara tumbuhan induk satu dengan tumbuhan induk lainnya, membentuk jalinan dan rumpun akar yang mampu menahan ombak sehingga kawasan pesisir terhindar dari bahaya erosi. Diharapkan sinergi dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan seperti pohon Mangrove, yang memiliki akar kuat dan saling terhubung sehingga dapat melawan pihak-pihak yang merusak integritas dan keberlanjutan sistem keuangan Indonesia.
Acara tersebut dihadiri Bupati Pangandaran H. Jeje Wiradinata, Direktur Kepatuhan Bank BJB Cecep Trisna, Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana, Pejabat Pemprov Jabar, Ketua DPRD Kab. Pangandaran Asep Noordin H.M.M., Kapolres Kab. Pangandaran AKBP Hidayat, S.H., S.I.K, Kepala Kantor Regional 2 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jawa Barat Indarto Budiwitono, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Herawanto, serta pejabat terkait lainnya.