Diduga Banner Iklan Rokok Ternama di Cianjur Tanpa Membayar Pajak Tak Tampak Dilekati Stiker Bayar Pajak

Fokus Cianjur Sosial

Reporter: Jhon Firman

KAB. CIANJUR. FOKUSPRIANGAN.ID – Banner promosi rokok merk terkenal dipasang berjejer diatas jalan. Persisnya di Jl. Raya Cianjur- Sukabumi

Banner itu pun diduga liar atau tanpa izin, dan tak nampak di Tiang dan Spanduknya tak di lekati stiker bayar pajak Daerah Kab. Cianjur yang di keluarkan oleh Bappenda.

Sesuai petunjuk dari otoritas setempat dalam sektor perpajakan dalam hal ini Bappenda melalui Kabid Penindakan dan Penertiban (Priadi) menegaskan, ciri ciri produk yang tidak membayar pajak iklan adalah dengan di lihat dari stiker wajib pajaknya kalau ada stiker pajak berarti sudah membayar kewajibanya.

” Kalau ada produk Rokok atau makanan yang pasang iklan di bahu jalan tapi tidak ada stikernya kasih tau saya, akan cabut dan tertibkan,”ucapnya.

Di tempat terpisah Kepala Marketing Promosi Produsen Rokok tersebut Area Cianjur (Dhea) menjelaskan pihaknya mengaku tidak tahu jika ada Banner spanduk horisontal milik perusahaannya yang tidak di lekati stiker Wajib Pajak.

” Saya sudah delegasikan urusan ini kepada pihak Vendor yang di tunjuk langsung oleh pusat, tempo hari sudah saya telpon vendornya pihak mereka berjanji akan menyelesaikan permasalahan ini, ” jejasnya

Sementara itu (JJ) selaku Vendor asal Cisaat Sukabumi saat dihubungi pihak media melalui saluran telepon malah balik bertanya apa urusan nya pihak Media menanyakan perihal Pajak, sembari menyebut dirinya sudah lama mengurusi hal ini bahkan kenal dengan sejumlah pejabat Cianjur berikut dengan jurnalisnya.

Disinggung tentang alasan tidak dipasangi stiker lunas untuk spanduk horisontal di kawasan Gekbrong dan Ciranjang. Malah berkilah jika hal tersebut sudah tidak ada masalah karena pajak sudah dibayar.

“Kalau untuk yang di Gekbrong sudah selesai tayang spanduk nya. Sedang yang Ciranjang itu peralihan dari Gekbrong. Kalau untuk dicabut tinggal menyuruh Satpol PP, pengen tau siapa saya tanyakan aja ke si Anu,”katanya.

“Apa kepentingan bapak nanya-nanya ini itu ke saya. ” Kesalnya dengan nada tinggi seolah tak ingin ditanya awak media menyangkut kepentingan umum.

Nama besar Perusahaan rokok tersebut akan dipertaruhkan jika salah memilih vendor apalagi bersikap arogan dalam menghadapi jurnalis di lapangan.