KOTA TASIK, FOKUSPRIANGAN.ID – Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya H Murjani,SE.,MM paska mendengar adanya kabar yang beredar. tentang pencairan bantuan tunai 500 ribu di Kecamatan Kawalu yang menelan jiwa yang diduga kelelahan akibat mengantri pembagian bansos tersebut pada hari Jum’at (15/04/22) kemarin, secara sigap segera mendatangi rumah korban Sabtu ( 16/04/22).
Dalam.keterangan yang disanpailan lewat jaringan whatsapp, H Murjani,SE.,MM menjelaskan bahwa dirinya pada Sabtu pagi (16/04/22) mendatangi rumah korban atas nama alm Nana (55) untuk bertakziah mengucapkan belasungkawa kepada pihak keluarga.
“Saya ketemu dengan istri, mertua dan beberapa saudara almarhum, yang dari hasil dari pertemuan dengan ibu dan kakak dari Almarhum yang menyampaikan bahwa Almarhum memiliki riwayat penyakit,” katanya.
Pada hari Jum’at 15 April, sekitar pukul 09.00 WIB Bapak Nana berangkat ke Kelurahan untuk pencairan bansos, namun menurut jadwal RW 06 Peundeuy itu gilirannya pukul 10.00 WIB.Dikarenakan banyak yang mengantri dan waktu untuk wilayahnya masih lama, maka Almarhum pun memutuskan untuk pulang dulu.
Usai Jum’atan, Almarhum berangkat ke Sukaraja untuk membeli jam, saat melewati Kelurahan melihat masih banyak orang yang mengantri, peejalanan pun dulanjut ke Sukaraja.
Setelah membeli jam, Almarhum pun langsung pulang ke rumah. Dalam perjalanan pulang pergi ke Sukaraja, Almarhum diantar kakaknya dengan menggunakan sepeda motor. Almarhum itu tidak mengantri dalam pembagian bansos tersebut, datang pada pagi hari karena dilihat penuh pulang lagi ke rumah.
Apapun itu, ini harus jadi perhatian pihak terkait (PT POS dan Dinsos), bahwa distribusi dengan jumlah yang banyak jangan hanya dilakukan di satu titik saja.
“Untuk kelurahan yang jumlah penerimanya hampir 2.000 an orang, akan membuat antrian panjang dan berkerumun, bahkan tidak sedikit kelurahan yang melayani penyaluran bansos hingga jam 12 malam baru selesai,” tambahnya.
Harus ada evaluasi terkait pola pendistribusiannya, bisa saja melibatkan RT/RW atau menambah personil PT Pos. Karena saya melihat saat pembagian personil yang bertugas sangat terbatas.
“Sebenarnya mudah, kita hitung, seperti contoh kita membagikan 2,000 orang, personil berapa orang ? perlu waktu berapa lama tiap satu orang ? sehingga sudah bisa kehitung rasionalnya perlu berapa hari atau berapa orang yang membagikannya, sehingga tidak terjadi antrian panjang, dan tidak perlu sampai larut malam,” tegasnya. (Red)