Keterangan foto : Tangkapan Layar Video
SUKABUMI. FOKUSPRIANGAN.ID – Video sejumlah pelajar asyik berjoget bersama dengan beberapa orang guru dan kepala sekolah di Kabupaten Sukabumi viral tersebar di aplikasi perpesanan. Ironisnya aksi itu dilakukan di tengah masa PPKM Level 3 yang seharusnya menghindari kerumunan dan menjalankan protokol kesehatan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun FokusPriangan.id menyebutkan, aksi joget pelajar, dan beberapa guru beserta kepala sekolah terjadi pada Senin (1/11/21) kemarin, di SMAN 1 Cisolok Kabupaten Sukabumi. Pasalnya sekolah tersebut tengah merayakan milad SMAN 1 Cisolok yang ke-22. Selain pelajar, juga ada Wakil Kepala Sekolah (Wakasek), kepala sekolah dan seorang guru lain yang ikut berjoget tanpa masker.
Wakil Kepala SMAN 1 Cisolok, Herman Hermawan ketika di konfirmasi wartawan membenarkan video tersebut. “Begini supaya clear aja ya, kebetulan hari ini milad SMAN Cisolok yang hadir dari komite, kita sudah beres sambutan dan sebagainya. Tiba-tiba ada surprise dari anak-anak kelas 12 kami lagi duduk-duduk saja dan bukan saya saja dilihat di video, ada bapak kepala (kepala sekolah), saya dan kesiswaan,” kata Herman.
Herman mengaku terpaksa ikut berjoget dan sempat menolak. Namun, ia tidak berdaya karena dipaksa oleh para pelajar untuk ikut berjoget. “Dipaksa oleh anak kelas 12, itu pun saya sudah meronta-ronta ya namanya kondisi sedang seperti itu sebenarnya. Tapi betul hari ini ada kegiatan SMAN Cisolok ada milad SMA Cisolok ke 22,” ujarnya.
Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah V Provinsi Jawa Barat bereaksi terkait video yang memperlihatkan aksi joget siswa-guru SMAN 1 Cisolok di tengah masa PPKM Level 3 di Kabupaten Sukabumi.
Kepala Seksi Pelayanan KCD Wilayah V Asep Burdah mengatakan Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 1 Cisolok akan dipanggil untuk dimintai keterangan terkait adegan joget tersebut. “Iya sudah tahu (soal SMAN 1 Cisolok), hari ini kepala sekolahnya kami panggil, saya ingin tahun dulu kronologinya seperti apa sampai terjadi seperti itu,” kata Asep, Selasa (2/11/21).
Asep mengatakan situasi Kabupaten Sukabumi masih dalam kondisi PPKM level 3. Untuk itu dalam setiap kegiatan harus selalu memperhatikan protokol kesehatan.
“Kedua nanti kalau ada yang jelas, dalam kondisi PPKM ini harus menjaga protokol kesehatan. Intinya ingin tahu lebih rinci kejadian tersebut, sampai terjadi seperti itu,” ujar Asep.
Terkait apakah ada kemungkinan pemberian sanksi kepada pihak sekolah, Asep mengaku akan menyampaikan hal itu ke pimpinannya. “(Soal sanksi) nanti saya lihat dulu saya akan sampaikan dulu kepada kepala cabang dinas pimpinan,” tandasnya. ( Rusdi )