Belasan Warga Sulawesi Datang ke Cianjur Belajar Cara Menanam Porang

Fokus Cianjur Sosial

KAB.CIANJUR. FOKUSPRIANGAN.ID – Belasan warga dari Kecamatan Ranommeto, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, belajar bertanam Porang ke Desa Sindangasih, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Senin (4/10/2021)

Perwakilan warga Sulawesi Tenggara, Adam (58) dari Desa Rambu-Rambu Jaya, mengatakan, bahwa selintas warganya di Sulawesi sangat tertarik dengan tanaman porang yang bisa menghasilkan keuntungan yang menggiurkan.

Di daerah kami lahan masih sangat luas, kami ke sini datang untuk belajar menanam Porang,”ujar Adam.

Belasan warga lainnya dengan serius mendengarkan pemaparan dari beberapa petani di Cianjur yang sejak tahun 2018 sudah menanam Porang.

Kepala Desa Sindangasih, Epul Saepuloh, mengatakan bahwa keberadaan porang yang dikelola oleh Bumdes telah menggerakan aktivitas dan perekonomian di desanya.

Kami sangat mendukung kegiatan yang bisa menggerakan roda perekonomian di tingkat desa, katanya.

Ketua Gapoktan Silihasih, Yadi Hendriana mengatakan ia mulai tertarik menanam Porang sejak tahun 2018 dan beberapa kali sudah menikmati hasil dari menanam porang.

Yadi mengatakan, penanaman porang saat ini menggunakan metode bio farming sehingga berat Porang yang dihasilkan biasanya 3-4 kilogram bisa meningkat menjadi 8 kilogram.

Suatu kebanggaan bagi kami bisa berbagi pengalaman dengan warga desa di Sulawesi Tenggara, tentu kami akan berikan pengalaman terbaik kami kepada warga yang datang ke sin,imbuhnya

Tanaman Porang di Desa Sindangasih dikelola oleh Bumdes,direktur PT Zindan Porang Indonesia, Yandi Setiadi, sekaligus yang mengelola Porang di Desa Sindangasih Kecamatan Karangtengah mengatakan bahwa kedatangan warga dan petani dari Sulawesi ini untuk belajar bagaimana cara menanam Porang yang baik.

“Pengelolaan Porang di Desa Sindangasih memang dilakukan oleh Bumdes dan saat ini sudah memasuki tahun ketiga, kami bekerjasama saat ini dengan metode bio farming agar meningkatkan hasil yang dicapai,” kata Yandi.

Muhamad Yasan General Manager Solusi Tani Makmur, mengatakan bahwa metode bio farming bisa mengurangi biaya produksi.

Jadi peralihan penggunaan pupuk anorganik menjadi organik dampaknya jangka panjang, karena menjadi sebuah kebutuhan lagi untuk ikut merawat lahan.

Penulis: Pey’s