H Arif : Hasil Monitoring Ke Beberapa Sekolah di Mangkubumi, Pihak Sekolah Telah Melaksanakan Aturan Sesuai Surat Edaran

Fokus Kota Tasik Pemerintahan Sosial

KOTA TASIK, FOKUSPRIANGAN.ID – Dengan telah di mulainya pembelajaran tatap muka di beberapa sekolah, maka Tim Satgas Penanganan Covid-19 Tingkat Kecamatan Mangkubumi hari Senin (24/05/2021) mengadakan peninjauan akan pembelajaran tatap muka tersebut.

Sewaktu di SMA Negeri 10 yang berada di Kelurahan Karikil Kecamatan Mangkubumi kegiatan tersebut tampak dihadiri pula oleh Kapolsek Mangkubumi IPTU Endang Wijaya,S.Sos, Danposramil Kecamatan Mangkubumi Pelda Hendra, Sekretaris Kecamatan Mangkubumi Didin Fitriyadi, Kasipem Kecamatan Mangkubumi H Agus Herla, Kasi Ekbang Kecamatan Mangkubumi Iking Mutakin, Kepala Puskesmas Mangkubumi H Arif Priyanto,S.Kep Ners, Bagian Surveilans Puskesmas Mangkubumi Asep Budi Mulyana.

Kepala SMA Negeri 10 Kota Tasikmalaya Dr H Yonandi, S.Si, M.T mengatakan pihak Pemerintah Kota Tasikmalaya dengan adanya beberapa sekolah yang mengadakan pembelajaran tatap muka, oleh karenanya meminta kepada tim gugus tugas Kecamatan untuk dilaksanakan kegiatan monitoring.

“Sebenarnya yang di fokuskan kegiatan monitoring tim gugus tugas Kecamatan ini hanya untuk SD dan SMP, kalau SMA kan kebijakannya di Provinsi.

Jadi untuk di SMA Negeri 10 tidak ada kegiatan tatap muka, tetapi kami mau mengadakan simulasi tatap muka. Untuk secara virtual sudah di buat videonya. Sekarang ini kami mau persiapkan dengan jumlah agak banyak, persiapannya lagi di bicarakan. Tentunya dengan harapan nanti dalam pelaksanaannya dimohon dari tim Satgas ada bantuan untuk memonitoring, agar ada masukan. Tentu yang berkaitan dengan prokes. Kita pun menunggu instruksi, harapan kami asumsi kami anggaplah nanti serempak ada kegiatan tatap muka di bulan Juli mendatang. Kami sudah siap. Tapi apa pun yang merupakan kebijakan Pemerintah, kita terima dan ikuti. Secara kesiapan, kita telah siap melaksanakan pembelajaran tatap muka era new normal. Finalnya semua dari instruksi dari pimpinan kami, dari KCD atau dari Dinas Pendidikan Jawa Barat.

Pembelajaran secara daring diakui banyak kurangnya. Siswa kita kehilangan budaya literasi, kehilangan etika moral, attitudenya kan tidak ada pendidikan di situ. Yang di takutkan dengan pembelajaran daring yaitu Narkolema yang artinya narkotika lewat mata. Sehingga mengakibatkan anak tersebut menjadi seorang pemalas dan tidak mau merencanakan masa depannya seperti apa. Moralnya kurang sehingga etika attitude dengan orang tua dan dengan teman sejawat dengan lembaga itu tidak ada rasa memiliki, tidak peduli dan rasa tanggung jawabnya kurang,” jelasnya.

Di tempat terpisah, Kepala Puskesmas Mangkubumi H Arif Prianto,S.Kep Ners menuturkan pihaknya bersama tim Satgas Covid tingkat Kecamatan dan Kelurahan pada kesempatan ini meninjau ke beberapa sekolah yang berada di wilayah kerja Puskesmas Mangkubumi yang pada hari ini melaksanakan pembelajaran tatap muka baik SD maupun SMP. Untuk SMA sendiri karena kewenangannya ada di Provinsi dan belum ada instruksi oleh karenanya untuk SMA belum ada pembelajaran tatap muka.

Adapun hasil yang didapat setelah kami melakukan kegiatan monitoring di beberapa sekolah, pihak sekolah sudah melaksanakan apa yang harus dilaksanakan sesuai dengan surat edaran atau instruksi yang kaitan dengan proses pembelajaran tatap muka di masa pandemi. Di antaranya mereka sudah menyediakan beberapa fasilitas untuk pelaksanaan protokol kesehatan, baik itu tempat cuci tangan, hand sanitizer, pengukur suhu begitu pun mereka dalam kelas pun sudah menerapkan jaga jarak antar siswa. Terpantau tidak ada satu meja di duduki dua siswa. Dalam pelaksanaan pembelajaran pun dalam satu kelas dibagi menjadi dua kelompok. Pada monitoring tersebut pihak kami pun memberikan anjuran kepada pihak sekolah agar dibuat spanduk yang berisi edukasi kaitan dengan pelaksanaan protokol kesehatan selama pembelajaran. Hal ini dimaksudkan supaya anak-anak tatkala memasuki sekolah mereka membaca dulu tahapan-tahapan apa yang harus dilakukan dalam melaksanakan protokol kesehatan,”tandasnya. (H Amir)