Sekda: Kurikulum Pesantren Yang Sesungguhnya Adalah Kiyai

Fokus Kab Tasik Pemerintahan

Reporter: Wawan

KAB.TASIK.FOKUSPRIANGAN.ID – Bertempat dibilangan hotel Jalan Pabrik Cigalontang digelar Acara rakerda II Forum pondok pesantren (FPP). Acara rakerda II forum pondok pesantren tersebut dihadiri oleh sekretaris daerah kabupaten Tasikmalaya Dr. H.Mohammad Zen, DKFMRI, DMI, KPAI, MUI, FPP Priangan, GENFARI, GEOPARK Galunggung dan FKPM.

Saat diwawancarai fokuspriangan.id sekda kabupaten Tasikmalaya Dr. H. Mohammad Zen mengatakan untuk acara Rakerda ke 2 forum pondok pesantren ini adalah acara agenda tahunan dan dengan adanya undang undang pondok pesantren dalam berbagai kegiatan perlu ada evaluasi yang tadinya di rencanakan akhir Desember tapi kondisi yang tidak memungkinkan terhambat oleh covid 19 sehingga dilaksanakan pada hari ini (Kemarin”Red”) Sabtu (23/01/21).

Sekda menambahkan kita harus menjaga Marwah pesantren jangan sampai tergadaikan oleh hal hal yang pragmatis karna sekarang kita sudah menyusun pengembangan ekonomi berbasis komunitas, Dan jikalau kita mendorong satu kelompok dadakan, Lompatannya kurang untuk bisa kita ukur, karena pesantren itu permanen kalau ada kelompok baru yang datang itu trangarasinya belum jelas kiprahnya mau seperti apa,” katanya.

Lebih lanjut Sekda mengatakan bahwa kurikulum pesantren itu bukan setumpuk administrasi dengan penunjangnya, tetapi kurikulum pesantren yang sesungguhnya adalah kiyai, jadi jangan coba coba mengusik kiyai, Meskipun setumpuk kitabnya, gedungnya berlantai tiga, santrinya banyak tetapi kalo tidak ada kiyai nya itu bukan pesantren dan sekaligus pada intinya santri santri yang belia yang ada di pondok pondok pesantren harus mendapatkan tempat yang khusus,” ucapnya.

Terlebih kalau masalah operasional itu sudah biasa setiap tahun itu tentu ada tapi yang lebih sepesipik kita adalah masalah pemberdayaan karna dengan adanya virus pandemi covid kita harus ada rekaperi ekonomi dalam mendongkak dari satu esensi kondisi perkembangan yang bisa kita pertanggung jawabkan dan terukur,” pungkasnya.