Reporter: Rusdi
SUKABUMI. FOKUSPRIANGAN.ID – Akibat sejumlah pabrik tahu dan tempe melakukan mogok produksi, tahu dan tempe menghilang di pasaran. Mogok produksi ini dilakukan serentak dipicu naiknya harga kedelai impor yang menjadi bahan baku tahu dan tempe.
Pantauan di Pasar Semi Modern Cicurug Kabupaten Sukabumi, sejumlah kios dan lapak yang biasanya menggelar dagangan tahu dan tempe, sudah dua hari ini kosong tidak berjualan.
Udin salah seorang pedang ketupat tahu mengeluhkan, sudah dua hari ini tidak mendapatkan tahu yang biasa dibeli di pasar Cicurug. “Susah sekali mencari tahu buat dagangan saya,” kata Udin ketika ditemui sedang mencari tahu di Pasar Cicurug, Minggu (3/1/21).
Dia mengatakan, semua kios dan lapak tempat berjualan tahu dan tempe kondisinya kosong.
Hal yang sama dikatakan Dewi warga Sadamukti salah seorang ibu rumahtangga. Dewi mengeluhkan saat ini susah membeli tahu dan tempe. “Biasanya banyak tukang tahu dan tempe yang keliling berjualan, tetapi sudah dua hari ini tidak ada satu pun pedang tahu dan tempe yang berkeliling menjajakan dagangannya,” ujarnya.
Dewi meminta agar pabrik tetap memproduksi tahu dan tempe. “Kan tahu dan tempe nya harga nya bisa menyesuaikan harga kenaikan kedelai,” katanya.
Kalau sudah seperti ini ucapnya, berimbas ke pedagang lainnya yang menggunakan tahu dan tempe sebagai barang jualannya. Diketahui, harga kedelai impor melonjak dari tujuh ribu rupiah menjadi sembilan ribu rupiah.