Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Pagerageung, Proses Belajar Mengajar Belum Bisa Secara Face To Face

Fokus Kab Tasik Pendidikan

Reporter : Anton

KAB TASIK. FOKUSPRIANGAN.ID – Aktivitas belajar pada saat new normal aturan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), barusan kami melaksanakan zom meeting dengan Kasi Paud, Pengawas TK Paud bahwasannya untuk kegiatan tanggal 13 Juli 2020 kita masih berada dalam new normal artinya waspada terus jadi belum bisa dilaksanakan secara face to face meeting atau tatap muka di dalam kelas, ini karena ke khawatiran virus masih belum terdeteksi bahwa ini sudah benar-benar berada di zona hijau yang aman, oleh karena itu kami instruksi dari atas tetap tanggal 13 juli 2020 pembelajaran masih mode daring (dalam jaringan) kata Dra. Hj. Iim Rohimah , M.Si, Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Pagerageung di kantornya. Senin ( 6/7/20).

Masih menurut Iim, jadi untuk anak TK dan Paud 6 jam perminggu dilaksanakan dalam 3 hari maksimal 2 jam perhari dan saya juga pada hari sabtu besok akan melaksanakan pembinaan terhadap kepala dan guru TK dan Paud untuk di wilayah Kecamatan Pagerageung dengan tentunya tetap memperhatikan protokol kesehatan, sosial distancing dan lain lain supaya lebih standar lagi. Sedangkan untuk tingkatan SD kami telah mengadakan rapat di tanggal 1 kemarin dan ini sudah di umumkan bahwasannya pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah di share ke dalam grup watshap di tingkat kecamatan ini pada kepala sekolah semua, Insya Alloh sudah pada jelas adapun hal-hal yang lain, misal mereka komunikasi lewat grup watshap,”ujarnya.

Ditanya sampai kapan belajar melalui daring? Iim mengatakan ini sampai ada instruksi lagi kita masih tetap mengacu kepada yang di sebut dengan petunjuk dari atas ya tentunya dari Menteri Pendidikan, hal -hal yang lain kami tiap saat
menunggu.

Saya juga ada undangan zoom meeting dari Kapolres Tasikmalaya jadwalnya belum terlampir tentunya ini hal yang penting juga nanti Insya Alloh saya hadir dalam acara zoom meeting dengan pak kapolres .

Iim berharap yang pertama saya akan memberikan satu umpan supaya mereka itu istilah kerennya boring lah tidak mumet dan lain lain mangkanya disini harus pandai guru memberikan metode-metode yang di terapkan lewat aplikasi kemudian orang tua juga di harapkan semua punya hp, nah ini kendala yang besar karena android itu tidak di punyai semua orang kemudian Wi-fi juga mereka tidak punya itu lah yang jadi hambatannya, yang paling utamanya tidak bisa mengaplikasikan sama tidak punya kalau sudah punya mungkin mereka tinggal belajar saja mengaplikasikan bagaimana pembelajaran nya.Lalu kendala lagi orang tua kan belum mengerti pedagogik kadang anak -anak itu susah untuk belajar,”ujarnya.

Dan tidak ada face to face meeting atau tatap muka pasti ada beberapa kelemahan namun kami antisipasi untuk hal itu kami senantiasa untuk di grup watshap kami memberikan arahan-arahan pokoknya sangat bermanfaat ada grup watsahap di tingkat kecamatan untuk para kepala sekolah,” imbuhnya.

Iim menghimbau untuk orang tua kalau yang mampu berarti di paksakan untuk mempunyai minimal hp android ataupun laptop itu lebih baik kemudian orang tua juga kami himbau untuk senantiasa bersabar, senantiasa memberikan kasih sayang dan semampunya untuk perhatian dengan anak adapun ini ada positif juga, jadi mereka juga bisa selalu berdampingan bersama-sama dengan anak inilah yang saya harapkan jadi orang tua walau bagaimana pun di tuntut untuk lebih mengerti kalau sudah ada pesawatnya sudah ada hp, laptop nya pasti mereka sudah buka youtube untuk menambah wawasan dari sekolah,”pungkasnya.