Merasa Keluarganya Tidak Mampu, Warga Jerang Meminta Bantuan

Fokus Cilegon Sosial

FOKUS CILEGON (Fp) — Salah satu warga lingkungan Jerang barat, Kelurahan Karang Asem, Kecamatan Cibeber mengeluhkan kondisi perekonomian keluarganya. Lockdown di mana tempat ia kerja menjadi salah satu alasan penyebab terpuruknya perekonomian keluarganya. Ika anak dari ibu Suntenah mengeluhkan hal itu melalui saluran pesan messenger, Minggu (12 April 2020) malam.

Dalam pesan mesenger yang di kirim oleh Ika menerangkan bahwa, kondisi perekonomiannya sedang parah, sementara Ika mengaku selama ini sudah banting tulang menghidupi keluarganya dan ia pun sudah memiliki seorang suami sementara tempat di mana ia bekerja sudah di lockdown kata Ika. Keluarga Ibu Suntenah ini meiliki 8 orang anak dimana Ia memiliki 8 orang anak, Suaminya sudah meninggal sementara ibu Suntenah sendiri sudah tidak mampu bekerja dan sakit-sakitan.

“Maaf pak, kalau bapak tidak percaya dengan kondisi rumah saya bisa datang alamat Link. Jerang barat rt/rw 05/01 Kecamatan Cibeber,” begitu kalimat pesan yang di tulis Ika melalui messenger-nya.

Bukan hanya dari teman media yang langsung bergerak termasuk Relawan pun langsung mendatangi keluarga tersebut dan memberikan bantuan walaupun sekedarnya. Namun ada yang berbeda dengan yang kita duga, kondisi rumah dimana Ibu Suntenah tersebut tidak layak masuk ke kategori Keluarga kurang mampu bahkan sebaliknya, kondisi rumah terlihat luas dan berlantai keramik, Meskipun begitu, bantuan tetap di berikan.

“Relawan ini sangat reflek untuk mendengar asfriasi terkait kondisi sosial dan ekonomi akibat dampak dari wabah Korona ini,” tutur salah satu Relawan yang mengaku dari Relawan Dulur Ati.

Ia menjelaskan, terkait kondisi rumah yang terlihat tidak masuk dalam kategori warga tidak mampu itu, ia menyatakan, bahwa rumah tersebut bukan milik ibu Suntenah, melainkan milik salah satu anaknya. Sementara Ibu Suntenah sendiri dalam keadaan sakit-sakitan dan suaminya sudah meninggal sejak lama.

“Kalau dari sisi rumah betul, tapi rumah itu bukan pemilik si Ibu itu tapi milik anaknya, dan ibu ini bebannya keluarganya sangat banyak, sehingga anak ini (Ika) ahirnya terbebani, menanggung jawab semua keluarga anaknya si ibu itu, dengan adanya sekedar bagi-bagi rezeqi ini paling tidak membantu ibunya, bukan pemilik rumah karena ibu ini numpang dan rumah itu milik salah satu rumah anaknya,” pungkasnya.

Jurnalis : Aan.SGT