FOKUS SUKABUMI. (Fp) – Tawuran di Sukabumi semakin marak saja, padahal belum seminggu tawuran merenggut nyawa salah satu siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN). Seakan tak mau kalah dengan seniornya, siswa sekolah dasar ( SD) pun ikut meramaikan tawuran, Jum’at (21/2), bahkan video tawuran siswa SD di Kecamatan Cicurug ini menjadi viral di medsos.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Khusyairin menyatakan, tawuran pelajar SD baru kali ini terjadi di Kabupaten Sukabumi. Menurut Khusyairin, apa yang dilakukan pelajar SD itu sangat membahayakan bagi pelajar itu sendiri dan orang lain. “Ini pertama kali terjadi pelajar Sekolah Dasar (kekerasan) dengan model tawuran dan bersenta tajam. Biasanya anak Sekolah Dasar hanya sebatas kekerasan akibat candaan yang kebablasan atau bullying yang berlebihan. Namun kali ini terlihat sudah sangat mengkhawatirkan dan membahayakan keselamatan jiwa,” jelas Khusyairin, kepada wartawan, Rabu ( 26/2).
Maka dari itu, anak-anak yang terlibat dalam tawuran itu harus mendapatkan pembinaan jangka panjang. “Untuk (pembinaan) jangka pendek, saya sudah menugaskan Kasi Kesiswaan Disdik Kabupaten Sukabumi untuk datang ke sekolah dan ke rumah orang tua. Sedangkan untuk jangka panjang masih perlu pembinaan lebih lanjut,” jelasnya.
Pembinaan jangka panjang tersebut dalam bentuk pendidikan karakter. “Sekolah kita wajibkan menerapkan kurikulum pendidikan karakter bagi peserta didik,” jelasnya.
Adapun tindakan apa yang akan diberikan kepada pelajar SD, hal itu diserahkan kepada sekolah berdasarkan hasil pendalaman yang dilakukan oleh pihak sekolah. Pasalnya pihak sekolah yang tahu latar belakang anak itu ikut tawuran. “Jika aksi itu hanya karena ikut-ikutan atau karena dipengaruhi oleh seniornya atau siswa SMP, maka cukup dilakukan pembinaan dengan memberikan pemahaman bahwa hal itu tidak baik dan membahayakan diri sendiri dan orang lain,” tandasnya.Â
Jurnalis : Rusdi