FOKUS KAB. CIAMIS (Fp) – Desas–desus kejanggalan pembangunan pasar baru Ciamis Blok C di Kabupaten Ciamis, semakin santer di kalangan Masyarakat luas, khususnya masyarakat Kabupaten Ciamis.
Pembangunan tersebut pun mendapat sorotan dari Ormas Pemuda Pancasila (PP). Pasalnya, pembangunan pasar yang dikelola oleh PT. Noval Indo Pratama itu diduga cacat mutu serta tidak jelas pembangunanannya.
Aksi kontroling dipimpin langsung oleh Ketua MPC PP Ciamis Ivan Riva’i beserta puluhan anggotanya menggeruduk ke lokasi pembangunan Senin, (13/01/2020) sore.
Menurut Ivan, pembangunan Blok C Pasar Manis menelan anggaran besar, Rp 9,3 miliar. Sumber anggarannya dari Pemprov Jabar. Untuk itu jangan sampai pembangunan kios-kios tersebut bermasalah.
“Kami bersyukur atas hampir rampungnya pembangunan pasar ciamis ini, namun sangat disayangkan tidak sejalan dengan kualitas serta mutu, beberapa item bangunan kualitas nya tidak bagus apalagi yang sekarang marak diperbincangkan terkait lucu nya bentuk rolling door yang dinilai asal asalan, sehingga pada sore ini kami melakukan kontroling”, kata Ivan.
Selain melakukan peninjauan, PP Ciamis meninjau RAB dan gambar proyek yang pada saat itu kebetulan ada mandor lapangan yang dimintai data-data tersebut, beserta anggota. Terbukti, dari RAB beserta gambar nampak ada beberapa kejanggalan.
“Saya harap pihak dinas terkait bisa memberikan penjelasan kenapa sampai memberikan gambar yang tidak sesuai kepada pemborong tersebut, contoh kecil saja dibagian penutup kios seharusnya ada papan lipat, sedangkan ini dibiarkan bolong begitu saja, tembok dindingpun kualitasnya sangat memprihatinkan”, papar Ivan.
Sementara dasar gambar kerja yang terpantau fokuspriangan.com yang diperlihatkan dari Dinas terkait berbeda dengan RAB dan gambar kerja yang diperlihatkan oleh mandor lapangan. Salah satu contoh adalah gambar kerja dari Dinas terkait untuk penutup kios didesain bolong, sedangkan dari mandor pelaksana memakai papan lipat.
Mendengar pernyataan Dinas kemarin, lanjut Ivan, diketahui Final Hand Over (FHO) pada tanggal 31 Desember secara fisik sudah diserahkan dari tim penilai dan itu tandanya pekerjaan pembangunan pasar sudah rampung 100 persen, namun mandor lokasi mengatakan bahwa sekarang sedang mengerjakan tahap pemeliharaan.
“Bangunan belum dipakai koq sudah ada masa pemeliharaan, ini sangat janggal. Pekerjaan masih dilakukan padahal FHO sudah dari akhir tahun lalu, nyatanya bangunan belim 100 persen rampung namun ini sudah ada biaya pemeliharaan, bangunan cacat mutu pula, sangat janggal sekali”, Tandas Ivan.
Ivan beseta anggota menghimbau kepada pihak terkait agar lebih memperhatikan fasilitas publik tersebut, apabila tidak ada tindak lanjut, pihaknya akan mengkonsultasikan masalah tersebut ke Kejaksaan Negeri Ciamis ataupun Kejaksaan Tinggi Provinsi Jawa Barat.
Sementara Kepala Bidang Pengelola Pasar Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Tri Suratno yang baru menjabat satu minggu menjadi Kepala Bidang mengatakan, akan mengkaji serta akan mengkonfirmasi pihak penyedia terlebih dahulu. Dia membenarkan bahwa saat ini blok c pasar Ciamis memang sudah masuk ke tahap pemeliharaan.
“Berita yang beredar dimasyarakat terkait cacat mutu proyek tersebut saya harap masyarakat jangan berasumsi negative terlebih dahulu, insyaallah benang merah dari masalah tersebut ada solusinya”, jelasnya.
Dikatakan Tri terkait rolling door yang menjadi bahan perbincangan dimasyarakat, dia mengatakan bahwa dari awal rencana untuk kios memang tidak ada tersedianya rolling door, namun para pedagang menginginkan memakai rolling door serta meja kabinet ingin dimajukan kedepan, hingga akhrinya rolling door mentok ke meja kabinet tersebut.
“Kami hanya memenuhi keinginan para pedagang yang sebisa mungkin akan kami fasilitasi, terkait kontroling dari beberapa masyarakat, itu sangat bagus sebagai pengawalan proyek pemerintah agar terciptanya mutu pembangunan”, ucapnya.
Tri membenarkan bahwa proyek tersebut memang sudah FHO dari tanggal 31 Desember 2019, ia mengatakan terkait laporan-laporan yang beredar, akan mengkajinya terlebih dahulu.
Jurnalis : Gian