Mengetahui Lebih Jauh Komunitas Nabeuh Karinding Alam”Nakal”

Fokus Bogor Seni dan Budaya Sosial

BOGOR. FOKUSPRIANGAN.ID – “NAKAL ” kependekan dari ” Nabeuh Karinding Alam.”Sebuah nama kelompok musik berbasis musik tradisi dan musik etnik, khususnya musik Karinding (alat musik harpa kulit ) dari bambu yang jadi ciri khas masyarakat Jawa Barat tradisi Sunda.

NAKAL lahir di Bogor, pada bulan April 2018, yang bertepatan dengan proses gerakan pemulihan kawasan hulu sungai Ciliwung. dibidani oleh pelaku dan pekerja seni dari berbagai latarbelakang : Musisi Jalanan, Pelukis, Pengajar Seni Musik, Pemusik Band Metal Underground, Penggiat Sosial dan Relawan Lingkungan Hidup,

“Kelahiran NAKAL berangkat dari kegelisahan yang sama, sesama pencita seni tradisi budaya di muka bumi, atas realitas kondisi bentang alam Indonesia dan yang terjadi terjadap kondisi sumber daya alam yang semakin mengalami degradasi bahkan mendekati keruskan yang signifikan, Maka sepakat membentuk kelompok musik NAKAL sebagai corong untuk mengekpresikan dalam merespon dan upaya -upaya perbaikan terhadap kerusakan bentang alam Indonesia.”Ucap Eko Wiwid, Senin (30/12/24).

Lanjut Wiwid, NAKAL kelompok musik kolaboratif yang tidak mau terjebak dengan dogma – dogma yang kaku dan normatif dalam bermusik, NAKAL akan terus mengeksplorasi dengan berbagai jenis musik yang ada dimuka bumi, NAKAL akan berporos kepada dealiktika alam yang selalu terus berubah dan bergerak.”Katanya.

NAKAL menjadi ruang diskusi dan saling mengedukasi sesama personil dan terbuka untuk para penggiat seni budaya dan penggiat alam terbuka dalam mengkampanyeukan seni produk kebudayaan Indonesia masa silam dan kekinian serta mendukung isu-isu Lingkungan hidup yang dirasakan langsung masyarakat bawah.

Wiwid juga menambahkan, NAKAL sering di undang pentas dan diskusi oleh berbagai komunitas penggiat alam, pencinta alam, petualang alam bebas, komunikasi seni, Unit Kegiatan Mahasiswa, Komunitas Pelajar, lembaga -lembaga Kampus seperti ( UNPAK, UI Dll ) dan berbagai lembaga pemerintah maupun swasta, dalam merespon kondisi bentang alam Indonesia.”Ujarnya.

NAKAL berharap bisa melahirkan karya-karya yang mewarnai dunia seni khususnya seni musik di Tanah Air menjadi identitas yang khas berakar dari ruh bentang alam menjadi nafas kehidupan dalam mencitai Bangsa dan Negaranya.”Pungkas Wiwid. (****)