KPID Jabar Gelar Literasi Media Lembaga Penyiaran di STAIDA Muhammadiyah Garut

Fokus Jabar Pendidikan Sosial

Pewarta : Aep Saepudin

KAB.GARUT | FOKUSPRIANGAN.ID –
Bertempat di Aula Serbaguna STAIDA Muhammadiyah Garut, Jl. Bratayudha – Garut, Kamis, 21 November 2024, menggelar acara Literasi Media Lembaga Penyiaran dan Masa Depan Demokrasi dalam Pilkada di Jawa Barat tahun 2024.

Dalam sambutannya Dr. Ujang Burhanuddin, MSi selaku Ketua STAIDA Muhammadiyah Garut mengucapkan terimakasih kepada H. Memo Hermawan Sekertaris Komisi 1 DPRD Provinsi Jawa Barat dan Ketua KPID JABAR yang telah menunjuk STAIDA Muhammadiyah Garut sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan Literasi Media Lembaga Penyiaran dan Masa Depan Demokrasi dalam Pilkada di Jawa Barat tahun 2024. Ujarnya.

Perwakilan dari Kepala Kominfo Provinsi Jawa Barat dalam sambutannya menyampaikan permohonan maaf karena Bpk Kepala Kominfo tidak bisa hadir karena ada kegiatan yang tidak bisa di wakilkan, kami memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini, dimana panitia telah menghadirkan Nara sumber yang cukup mumpuni seperti Dr. Agus R Nugraha, M.Ag, Roni Thabrani, M.Ag, Memo Hermawan Sekertaris Komisi 1 DPRD Provinsi Jawa Barat dan Ketua KPID Provinsi Jawa Barat, semoga dengan kegiatan ini, bentuk kolaborasi antara Kominfo Provinsi Jawa Barat dengan KPID JABAR semakin di tingkatkan untuk terwujudnya Pilkada yang Luber dan Jurdil.” Ucapnya.

Sementara Dr. Adiyana selaku Ketua KPID Provinsi Jawa Barat, memberikan apresiasi kepada mentor saya yang menjabat sebagai Sekretaris Komisi 1 DPRD Provinsi Jawa Barat Kang H. Memo Hermawan, Alhamdulillah saya sudah beberapa kali menggelar acara ini di beberapa Perguruan Tinggi yang ada di Jawa Barat dan sekarang bisa silaturahmi dengan segenap civitas akademika STAIDA Muhammadiyah Garut.”Ungkapnya.

KPID JABAR mencatat ada 476 Lembaga Penyiaran, seperti Televisi dan Radio yang ada di Jawa Barat, Alhamdulillah telah menjalin berkolaborasi dengan KPID Provinsi Jawa Barat, untuk menyampaikan informasi resmi tentang Pemilihan Kepala Daerah Gubernur, Bupati dan Walikota, supaya masyarakat bisa cerdas dalam menentukan pilihannya.” Imbuhnya.

“Untuk itu agar para mahasiswa yang hadir sekarang harus bisa mempublikasikan dan mengkomunikasikan kepada masyarakat agar bisa cerdas dalam menentukan pilihannya berdasarkan visi misi, program dan janji kampanyenye yang bisa kedatangkan kemaslahatan bagi kesejahteraan rakyat.” Ungkapnya.

Dalam sambutannya H. Memo Hermawan selaku Sekertaris Komisi 1 DPRD Provinsi Jawa Barat merasa bangga bisa hadir ke STAIDA, dimana saya merupakan keluarga besar dari Muhammadiyah, Alhamdulillah pada hari ini bisa bersama KPID JABAR bisa ikut menghadiri acara Literasi Media, semoga dengan adanya KPID JABAR bisa diberikan kewenangan untuk bisa memberantas berita-berita/informasi hoaxs, sehingga proses Pilkada dapat berjalan sesuai tahapan dan Alhamdulillah untuk stabilitas Demokrasi di Jawa Barat pada Pilpres dan Pileg 2024 dapat berjalan dengan sukses tanpa ekses, salahsatunya adalah berkat andilnya para mahasiswa yang membantu sosialisasi kepada masyarakat.”Tuturnya.

“Insya Allah saya punya kewajiban untuk membesarkan STAIDA dan Muhammadiyah Garut karena saya berasal dari Dapil Jabar 14 Kabupaten Garut dan menjadi bagian dari keluarga besar Munammadiyah Garut.” Tandasnya.

Sementara Dr. Roni Thabrani, S.Sos, M.Pd selaku Kader IMM, sebelum menyampaikan materinya, mengenalkan seniornya Kang Agus R Nugraha, Saya sangat mengidolakan beliau yang jelas banyak persamaannya, beda cuma sedikit saya bisa menjabat sebagai Sekretaris IMM Jabar, sementara Kang Agus R Nugraha bisa menjabat sebagai Ketua IMM Jabar.

“Tidak ada Demokrasi tanpa media dan media sebagai sumber informasi politik serta partisipasi Public diawali dari partisipasi media, Sementara menurut Daniel Lerner mengutarakan bahwa Demokrasi tanpa media adalah lelucon, media harus menjadi alat memahami dinamika social dan politik” Katanya.

“PP Muhammadiyah untuk bidang media kalah dengan Ormas lainnya seperti Muslimin Indonesia, mereka menguasai dalam bidang dakwah melalui media, demikian pula untuk persoalan politik adalah persoalan pencitraan dan untuk mengangkat pencitraan itu ada di media, maka untuk menguasai sesutu baik di bidang politik dan kekuasaan, syaratnya harus menguasai media,” Ujarnya

“Contohnya ketika pilkada dipilih oleh anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, seorang Gubernur, cukup meloby 30 orang saja sudah menang, berbeda sekarang ingin memang itu harus menguasai media, di jabar ada 476 media, Seorang pengusaha karena dekat dengan orang partai, akhirnya bisa jadi anggota dewan bahkan bisa menjadi seorang Menteri, kenapa bisa seperti itu karena orang tersebut punya media atau dengan dekat dengan pemilik media.” Ungkapnya.

Orang yang telah berkuasa dan menguasai kekuasaan, maka yang pertama harus di kuasainya adalah media, baik itu media elektronik, media cetak atau media sosial/online, maka disini pentingnya peran dari media, seperti Debat Kandidat Calgub/Calbup tanpa melibatkan media maka bisa dikatakan tidak syah demokrasinya, akhirnya setiap media TV diberikan kesempatan untuk kerjasama dengan KPU dengan syarat untuk Penyiaran tersebut harus Netral, ketika ada salahsatu media yang cenderung mendukung kepada salahsatu calon, maka itu melanggar aturan dari Penyiaran dan bisa dicabut ijin Penyiarannya.” Sahut Kang Roni Thabrani.