Tingkatkan Kualitas Pendidikan Pemkab Tasikmalaya Perbaiki 1.085 Ruangan Sekolah

Fokus Kab Tasik Pemerintahan Pendidikan Sosial

KAB.TASIK | FOKUSPRIANGAN.ID – Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya terdapat 1.061 bangunan SD dan 305 bangunan SMP. Dari itulah Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di daerahnya. Salah satu upaya konkret yang dilakukan adalah dengan memperbaiki dan membangun sebanyak 1.085 ruangan di sekolah-sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.

Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya, Jani Maulana, menjelaskan bahwa perbaikan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Dari total yang diperbaiki, sebagian besar merupakan ruang kelas, disusul dengan ruang guru, perpustakaan, UKS, dan laboratorium. Ruang kelas sekolah dasar dan SMP mencapai 610 ruangan yang mendapat sentuhan perbaikan. Pembenahan ini dilakukan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih nyaman dan kondusif bagi siswa dan guru,”ucap Jani Maulana Rabu (23/10/24).

Lanjut Jani hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih nyaman dan kondusif bagi para siswa dan guru.

Ia juga mengatakan selama kepemimpinan pak Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto, untuk peningkatan kualitas pendidikan mengalokasikan anggaran yang cukup besar. Salah satunya untuk peningkatan fasilitas yang dilakukan adalah perbaikan dan pembangunan gedung-gedung sekolah,”katanya.

Sekolah SMP yang sebelumnya banyak mengalami kerusakan kini telah direnovasi, sehingga gedung-gedung tersebut lebih aman dan nyaman digunakan. Selain itu, beberapa SMP dan SD juga mendapatkan tambahan ruang kelas baru untuk mengakomodasi pertambahan jumlah siswa, selain itu juga ruang tata usaha, laboratorium komputer, perpustakaan, dan fasilitas sanitasi juga terus dilakukan hal tersebut untuk mendukung proses belajar mengajar,”ujarnya.

Sementara Ahmad Solihin, selaku Kabid SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya.” Bahwa anggaran DAK untuk pendidikan di Kabupaten Tasikmalaya terus meningkat setiap tahunnya. Hal tersebut menunjukkan komitmen dari pemerintah daerah untuk memberikan yang terbaik bagi dunia pendidikan.”Ucapnya.

Dari jumlah satuan pendidikan SD ada 1.061 sekolah termasuk 27 diantaranya ada sekolah swasta. Dalam upaya untuk peningkatan kualitas pendidikan di bidang SD. Pemerintah daerah terus berupaya mengoptimalkan anggaran dari pemerintah pusat, provinsi, termasuk dari APBD.

“Selama pandemi Covid-19 sempat menghambat proses perbaikan sekolah di Karenakan keterbatasan anggaran APBD di Kabupaten Tasikmalaya hal tersebut menjadi kendala, dan selain itu juga ada kesalahan dalam pengunggahan data kerusakan sekolah di aplikasi dapodik bisa menghambat turunnya bantuan dari Pusat.”Katanya.

Lanjut Ia, untuk DAK tahun 2022, pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, menerima bantuan sekitar Rp 20 miliar, kemudian tahun 2023 sekitar Rp 25 miliar dan tahun 2024 mendapatkan sekitar Rp 60 miliar. Setiap tahun memang naik apalagi setelah covid.” Dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan termasuk sarana prasarana penunjangnyan jadi priorotas.

Lanjut Ahmad, selain ruang kelas, pengadaan mebeler sekolah mulai PAUD, sekolah dasar dan SMP terus dilaksanakan. Dimana program Pemkab Tasikamalaya juga konsennya bukan saja di fisik, tetapi juga di pengadaan sarana prasarana penjungan sekolah seperti bangku meja dan lainya,” katanya.

“Selain bangku dan kursi untuk belajar, kelengkapan penunjang pendidikan juga dilengkapi dengan totalnya terdapat 1976 paket mebeler di tahun 2023. Jumlah ini naik menjadi 2625 paket di tahun 2024.”Ujarnya.

Ahmad juga mengatakan untuk persoalan fasilitas sekolah rusak yang belum mendapat sentuhan perbaikan masih ditemukan. Bahkan jumlahnya cukup banyak.” Yah tentunya belum semuanya bisa diperbaiki sekolah rusak ini karena prosesnya bertahap dengan kemampuan keuangan. Prosesnya bertahap mengingat kemampuan keuangan yang tersedia. Disisi lain jumlah kebutuhan perbaikan sekolah cukup besar,”pungkasnya. (****)