Pewarta: Feri Bejho
KAB.SUBANG | FOKUSPRIANGAN.ID – Jalur Subang Bandung tepat nya jalur Jalan Cagak Menuju Subang Maupun sebaliknya setiap hari dari pagi hingga malam Hari di lalui mobil Truk Tronton besar bermuatan penuh yang mengangkut bahan material alam seperti Tanah Merah, batu krikil, dan pasir.
Dimana mobil tersebut merupakan mobil yang mengangkut bahan Material alam untuk menunjang proyek pembangunan Nasional Pelabuhan Patimban.
Menyikapi hal tersebut Megi Salah satu tokoh muda Kabupaten Subang mengatakan banyaknya mobil tronton yang berlalu lalang dari jalur selatan tersebut ini diduga sangat meresahkan masyarakat terutama masyarakat yang melakukan aktivitas sehari-hari melewati jalur tersebut.
Tambah Megi keresahan Masyarakat bukan hanya terhambat waktu saja, tentunya potensi kecelakaan juga sering terjadi seperti mobil terbalik akibat penuh muatan, blong Rem akibat mobil tidak bisa menahan lajunya kendaraan pada saat jalur menurun dan potensi kecelakaan lainnya yang tentunya akan berdampak kepada pengguna jalan lainya. Tambahnya.
Megi menyarankan kepada para pengemudi Truk tersebut bisa lebih mengatur tempo perjalan di jalur tersebut jangan sampai beruntun sehingga kemacetan dapat terhindari dan pengguna jalan lainya tidak akan terganggu.
Megi juga menyinggung tentang proyek Nasional tersebut di nilai berdampak negatif bagi pemerintah kabupaten Subang serta warga masyarakat Subang dimana kita ketahui material alam yang mereka ambil diduga dari tambang ilegal tentunya ini tidak akan masuk PAD untuk pemerintah kabupaten Sabang, para pengusaha juga bukan warga Subang dan armada yang di pergunakan pun bukan Plat Nomor kendaraan Subang, ini artinya tidak ada asas manfaat yang dapat di serap oleh Pemerintah Kabupaten Subang khususnya warga masyarakat Kabupaten Subang itu sendiri.”imbuhnya
Ini jelas menimbulkan banyak kerugian, tentunya kami berharap Bina Marga provinsi ntah itu kementrian harus bertanggung jawab dengan adanya aktivitas tersebut, disini saya pertegas kami bukan menolak tetapi tolong teknis dan mekanisme nya di atur sedemikian rupa agar tidak terjadi konvoi kendaraan.
Tentunya kami berharap kepada Pemerintah Kabupaten Subang untuk menyikapi hal tersebut, agar keresahan -keresahan di masyarakat dapat segera teratasi serta warga masyarakat Subang bisa kembali dengan tenang nyaman untuk beraktivitas khususnya para pengguna jalan di jalur tersebut.” Pungkasnya.