Pewarta: Rusdi
SUKABUMI | FOKUSPRIANGAN.ID – Gedung Widaria Kencana (GWK) Sukabumi di Jalan Lingkar Selatan Kecamatan Warudoyong Kota Sukabumi menjadi tempat yang sakral bagi pasangan Asep Japar dan Andreas untuk deklarasi sebagai bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sukabumi dalam perhelatan Pilkada 2024, Rabu (28/8/24). Mereka resmi diusung oleh lima partai politik.
Pada proses deklarasi kelima partai, dihadiri pimpinan kelima partai pengusung dan pendukung pasangan AA (Asjap-Andreas).
“Alhamdulillah hari ini Rabu, 28 Agustus kita mengadakan deklarasi dengan partaiĀ koalisiĀ Golkar, PKB, PPP, PAN dan menyusul Gelora. Lima partai dan 25 kursi, 50 persen (suara kursi DPRD) di kita,” kata Asep Japar yang akrab disapa Asjap kepada wartawan.
Seperti diketahui, pasangan AA ini memiliki perbedaan latar belakang. Asjap lahir dari kalangan birokrasi dengan pengalaman selama 33 tahun, sedangkan Andreas merupakan dari kalangan pengusaha dan sempat mencalonkan diri sebagai legislatif dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
“Ini kan Pak Andreas ikut lewat provinsi juga. Pak Andreas punya basis dan massa. Hasil survei pun Pak Andreas bagus. Ya saya dengan Pak Andreas berjanji menata Sukabumi ini full, saya niat seperti itu,” sebut Asjap.
Pasangan yang mendapat restu dari Bupati Sukabumi Marwan Hamami ini menjagokan tagline melanjutkan kebaikan. Mereka berniat untuk melanjutkan program kerja Bupati sebelumnya yang merupakan Ketua DPD Golkar Sukabumi.
“Ya untuk visi misi sementara ini kami belum bisa menyampaikan. Yang jelas tagline kita adalah melanjutkan kebaikan. Jadi Bupati yang kemarin, kita lanjutkan kebaikan dan apa yang sudah dirasakan masyarakat itu baik, kita pertahankan. Tapi kalau ada yang kurang baik kita tingkatkan menjadi lebih baik,” katanya.
Asjap mengungkapkan, Kabupaten Sukabumi punya potensi yang belum dikembangkan. Khususnya investasi di Sukabumi harus bagus. “Karena kalau misalkan kenyamanan di Sukabumi nanti para pengembang bisa masuk ke Sukabumi, bisa berinvestasi untuk memajukan Kab Sukabumi,” ujar Asjap.
Bakal calon Wakil Bupati Sukabumi Andreas menyebut, pilihannya mendampingi Asjap ini bukan karena kawin paksa.
Ia juga tak mempermasalahkan terkait perbedaan latar belakang selama memiliki niat yang sama. Pasalnya, sebelum deklarasi banyak nama yang disandingkan dengan Asep Japar.
“Bukan bicara background tapi bicara niatan. Kita bicara tujuan mudah-mudahan karena beliau ini saya mendampingi beliau, bukan karena kawin paksa tapi karena memang-memang betul ada chemistry,” kata Andreas.
Dengan chemistry itu,ucapnya, kita bisa solid. “Visa membangun Kabupaten Sukabumi ini dengan penuh kebaikan karena tidak mudah untuk membangun Kabupaten Sukabumi ini,” tandasnya.