Pewarta: Andriana
KOTA TASIK | FOKUSPRIANGAN.ID – Dalam Cabang Olahraga Bulutangkis, Atlet perwakilan dari kecamatan Cihideung, Gisya santri dari Pondok Pesantren Fauzan Kecamatan Cihideung merasa dirugikan karena didiskualifikasi pada saat pertandingan terakhir.
Pangelaran Pekan Olahraga dan Seni Antar Diniyah (Porsadin) tingkat Kota Tasikmalaya yang digelar Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) di duga diwarnai isu kecurangan dari panitia.
Orang tua atlet “Dadah” merasa heran dengan panitia yang seenaknya memajukan jadwal final.
“Yang tadinya jadwal pukul 13.00 WIB di majukan jadi sekitar pukul 10 an. Tanpa ada pemberitahuan. Tuturnya saat di temui di tempat kediamannya Selasa (13/08/2024).
” Saat kita datang panitia bilang anak saya sudah di diskualifikasi karena jadwal di rubah jadi jam 10 pagi,”Katanya.
Dirinya mengaku sudah melakakukan protes terhadap panitia, namun pihak panitia bersikeras dengan keputusannya.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Fauzan, K.H Ijad Noorjaman merasa kecewa dengan pihak panitia.
“Pasalnya, dari segi administrasi tidak tertib karena tidak ada surat tertulis terkait perubahan jadwal. Yang berakibat salahsatu atlet kita dirugikan karena di diskualifikasi,” tuturnya.
Dirinya menyebutkan bahwa tindakan dari panitia sangat gegabah dan terkesan terburu-buru.
“Psikologi anak bisa terganggu, Yang tadinya jiwa petarung siap bertanding tiba-tiba diskualifikasi secara sepihak,”ujarnya.
Lanjut K.H Ijad Noorjaman “Ini harus jadi perhatian bersama, jangan sampai masa depan anak terganggu dengan tindakan gegabah panitia pada kejuaran ini,” tambahnya.
Saat di konfirmasi kepada pihak panitia, pihak FKDT Kota Tasikmalaya belum bisa memberi komentar apapun dan belum bisa mengambil keputusan apapun terkait masalah ini.