Pewarta : Aep Saepudin
KAB.GARUT. FOKUSPRIANGAN.ID – Bertempat di Pontren Al Bayyinah Jl. Raya Bayongbong Garut, telah di Gelar Silaturahmi Akbar Para Habaib, Tokoh Alim Ulama, Tokoh Pesantren, Tokoh Masyarakat dan Akademisi Se-Kabupaten Garut Bersama DR. Al Habib Muhammad Rizieq Syihab, LC, MA, Senin, 22 Juli 2024, namun karena beliau sakit dan harus di rawat di Rumah Sakit, akhirnya di gantikan oleh Menantunya Habib Hanif.
Dalam sambutannya KH. Abdul Halim, Lc selaku tuan rumah mengatakan, “Kami mengucapkan selamat datang kepada Habib Hanif dan Para Habaib yang telah hadir untuk memenuhi undangan dalam acara Silaturahmi dan Munajat Akbar untuk Keselamatan NKRI dan Kemenangan Rakyat Palestina. Namun saya sangat prihatin ternyata untuk berbuat kebaikan selalu mendapatkan rintangan dan tantangan, tidak sedikit para ulama dan pihak-pihak terkait datang kepada saya untuk tidak bersedia menjadi tuan rumah karena alasan ini dan itu, tapi bagi saya itu di hiraukan, selama untuk kebaikan dan memperjuangkan kebenaran acara ini harus di laksanakan dan saya nyatakan bersedia untuk menjadi tuan rumah dalam acara dialog kebangsaan dan umat bersama Habib Muhammad Rizieq Syihab. Ujarnya.
Namun apa daya tangan tak sampai kita hanya merencanakan, kebetulan hari ini setelah Habib Rizieq Syihab dalam keadaan sakit beliau tidak berkenan hadir dan alhamdulillah sudah datang bersama kami Habib Hanif, Mari kita do’akan semoga Habib Rizieq Syihab segera diberikan kesembuhan, kesehatan sehingga bisa kembali melaksanakan Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Mungkar. Ucapnya.
“Umat Islam bersama para Alim Ulama, Habaib, Tokoh Masyarakat dan Akademisi untuk bersatu padu dalam menyuarakan kebenaran di NKRI, Saya melihat sosok Habib Rizieq Syihab merupakan sosok pemimpin yang mempunyai kharisma lebih, tidak ada satu orang pun, Habib/Kiyai yang mampu menghadirkan jutaan massa dalam setiap kegiatan ceramahnya, wakil khusus pada saat Acara Do’a Bersama 212 dimana terkumpul 7 juta manusia datang ke Monas untuk melakukan do’a bersama untuk keselamatan Bangsa Indonesia. Ungkapnya.
“Saya sebagai keturunan dari Tokoh NU di Kabupaten Garut, dimana ayahanda (KH. Anwar Musaddad) pernah menjadi tokoh penting di NKRI, tapi saya tetap diantara kita adalah sama bahwasanya orang yang paling mulia di sisi Allah SWT adalah orang yang paling taqwa bukan karena nasab keturunannya dari Para Nabi, Raja, Sulthon dan Jabatan tinggi lainnya. Sesama Para Ulama itu harusnya bersatu pada membela yang benar dan melawan kemungkaran, jangan dijadikan saingan diantara para Ulama, Habaib, Ajengan dan lainnya sehingga menggap dirinya, keluarganya, kelompoknya dan organisasinya yang paling benar. Ingat yang benar mutlak milik Allah SWT. Allahu Akbar. Teriak KH. Abdul Halim yang disambut dengan teriakan takbir kembali dari para peserta Silaturahmi Akbar.
Sementara Habib Hanif, mengucapkan permohonan maaf dari Imam Besar Umat Islam Indonesia (Habib Muhammad Rizieq Syihab) beliau tidak bisa hadir karena harus di rawat di Rumah Sakit, setelah Roadshow Keliling Dakwah di Purwakarta, Ciamis dan Tasikmalaya, Intinya walaupun beliau tidak hadir, tapi semangat dan ruh perjuangan tetap hadir disini, Mari kita bersatu padu untuk melawan kedzaliman dan menegakkan kebenaran, wabil khusus dalam melawan para penjahat demokrasi, pelanggar HAM dan Komunitas lainnya yang menganggap dirinya, keluarga, kompol dan organisasinya yang paling benar sehingga menggap kecil orang lain, apalagi hari ini sedang viral tentang nasabiah para Habib dari keturunan Alawi.
Semoga pada acara ini bisa menghasilkan kesepahaman tentang nasabiah Habaib yang merupakan keturunan dari Nabi Muhammad SAW, dimana semua orang sudah pada tahu, para kiyai, alim ulama yang telah berjuang untuk kemerdekaan bangsa Indonesia, telah mengakui tentang nasabiah dari para Habaib keturunan dari Alawi nasabnya tersambung ke baginda Nabi Besar Muhammad SAW. Tandasnya.
Sebelum kedatangan Habib Hanif, telah di langsungkan Dialog Keummatan dan Kebangsaan oleh KH. Muhammad Ali Qudsi selaku Pimpinan Pontren SUCI Garut, KH. Abdul Halim selaku Pimpinan Pontren Al Bayyinah Bayongbong, Rizal Fadillah selaku Tokoh Pembaharuan, Jenderal. Purn. Tedi dan Alim Ulama lainnya dari Ormas NU, Muhammadiyah, Persis, SI, FPI, FAHMI TAMAMI dan Ormas Islam lainnya.