Pewarta : Aep Saepudin
KAB.GARUT | FOKUSPRIANGAN.ID – Suhu politik di Kabupaten Garut menjelang pendaftaran ke KPU Garut, semakin memanas dan tensinya semakin meninggi, saling mengklaim masing-masing dari bakal calon bupati yang mengaku sudah siap berpasangan antara yang satu dengan yang lainnya.
Seperti Nota Kesepakatan Koalisi yang telah di lakukan oleh PKS dan NasDem dengan harapan bisa terwujud Paslon Calbup (dr. Helmi Budiman) dengan Calwabup nya Hj. Diah. Tapi baru berjalan dua hari, kemudian dibangun kesefahaman antara PKS dengan Gerindra yang diduga akan memunculkan nama Calbupnya antara Deden Galih atau Putri Karlina. Tapi buru-buru dibantah oleh salah seorang pengurus Gerindra Garut dan menyatakan kekecewaannya bahwa wacana Koalisi Gerinda dan PKS hanya sepihak.
Kemudian di sisi lain muncul pasangan Calbup – Calwabup Garut antara H. Dudung Sudiana dengan Ahmad Bajuri, lalu tempat lain telah muncul juga Bakal Calon Pasangan Bupati dan Wabup Garut antara Asep Suparman – H. Aceng Roni Syahbana yang diprediksi akan menggunakan kendaraan Koalisi antara Golkar – Demokrat.
Lalu muncul lagi wacana Paslon Bupati dan Wabupnya antara dr. Helmi Budiman – Dadan Hidayatullah yang merupakan sama-sama menjabat sebagai Ketua DPD PKS Garut dengan Ketua DPC PKB Garut. Lalu muncul skenario wacana Paslon Syakur Amin – Enjang Tedi/Irwandani, yang merupakan skenario dari Koalisi antara Golkar – PAN.
Belum lama ini juga muncul rumor Paslon Agus Supriadi – Dadan Hidayatullah, yang di gagas oleh relawan Agus Supriadi dengan skenario mewujudkan Koalisi antara PKB – PAN.
Lalu muncul nama Dadan Hidayatullah dengan Yudi Lasmingrat dari para relawan dengan harapan nantinya terwujud Koalisi antara PKB – PPP.
Terakhir beredar wacana untuk memasangkan H. Nadiman dengan H. Yudi Lasmingrat, Perpaduan dua orang pengusaha sukses yang diharapkan agar Golkar dan PPP bisa Berkoalisi. Tapi tidak disebutkan siapa yang akan menjadi Calon Bupati dan Calwabupnya.
Ketika di konfirmasi kepada H. Nadiman melalui sambungan Cellurernya mengatakan, “Kalau untuk menjalin komunikasi dan silaturahmi itu syah-syah saja, di politik itu harus cair, tapi khusus untuk Golkar, Saya mendapatkan intruksi dari DPP Golkar untuk mengambil posisi Garut Satu (Calbup) karena suara Golkar di Garut paling banyak (8 kursi), jadi siapapun yang mau merapat bagi para balon Bupati, kalau ingin berkolisi dengan Golkar harus di posisi sebagai Calwabupnya karena Intruksi dari DPP Golkar harus mengambil Jabatan Calbup Garut.” Ujarnya.
“Bagi saya sendiri, ketika DPP Partai Golkar memberikan kepercayaan untuk maju sebagai Calbup Garut, Saya sudah siap tempur untuk memenangkan Pilkada Garut, baik moril maupun materiilnya, sekali layar terbentang pantang surut untuk mundur.” Pungkasnya.