Pj. Bupati Subang Hadiri Rakor Inflasi dan Pimpin Briefing Staf

Fokus Subang Pemerintahan Sosial

Pewarta: Feri Behjo

KAB.SUBANG. FOKUSPRIANGAN.ID – Penjabat (Pj) Bupati Subang Dr. Drs. Imran, M.Si., MA.Cd menghadiri Rapat Koordinasi pengendalian inflasi bersama Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia yang secara virtual dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Senin, 28 April 2024.

Rapat Koordinasi pengendalian inflasi tersebut merupakan rapat yang secara rutin dilaksanakan oleh Kementerian Dalam Negeri yang diikuti secara virtual oleh seluruh daerah se-Indonesia dalam rangka monitoring, perkembangan serta pegendalian nilai inflasi di seluruh daerah di Indonesia melalui berbagai langkah.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam arahannya menyampaikan bahwa Perkembangan Inflasi Nasional (berdasarkan data bulan Maret 2024) Inflasi tahun ke tahun Nasional berada di angka 3.05% (Maret 2023 terhadap Maret 2024) dan Inflasi bulan ke bulan Nasional berada di angka 0,52% (Maret 2024 terhadap Februari 2024).

Selepas mengikuti Rakor Inflasi bersama Mendagri, Pj. Bupati Subang memimpin briefing staf bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Subang, Staf Ahli, Para Asda, para kepala OPD serta Para Kabag.

Pj. Bupati Subang dalam arahannya menyampaikan bahwa tujuan dari briefing adalah sebagai media evaluasi, perencanaan pelaksanaan berbagai kegiatan kedepan serta membahas mengenai isu-isu strategis yang harus segera diselesaikan.

Pj. Bupati Subang menjelaskan bahwa kolaborasi sangat penting dilakukan demi terselenggaranya pemerintahan yang baik. Dirinya menyatakan bahwa dalam melaksanakan setiap pekerjaan, tidak dapat dilaksanakan hanya dengan satu bagian saja, namun perlu adanya kerjasama antar setiap lini. “Yang namanya pekerjaan di Pemda itu tidak mungkin dikerjakan oleh satu bagian, satu dinas maupun satu lembaga saja. Kita perlu kolaborasi.”

Terkait dengan inflasi, Pj. Bupati menjelaskan bahwa dalam mengendalikan inflasi, langkah yang harus dilakukan adalah menyelesaikan permasalahan yang ada di hulu. “masalah yang ada di hulu itu dimulai dari sumber daya manusianya, kemudian alat-alatnya, prasarananya, pembiayaannya, sampai masalah kolaborasinya.”