Pewarta : Aep Saepudin
KAB.GARUT. FOKUSPRIANGAN.ID – Sudah menjadi program rutin tahunan, Paguyuban Sinar Garut Asli (PSGA) menggelar acara silaturahmi halal bihalal Idul Fitri 1445 H yang di gelar di Pontren Bidayatul Hikmah Cibatu Garut pada hari Minggu (14/04/24).
Den Ali Abdul Majid selaku Ketua Harian PSGA mengucapkan selamat hari Raya Idul Fitri 1445 H, untuk itu kami memohon permohonan maaf lahir dan bathin apabila ada kekurangan dan ke alfaan selama menjabat sebagai Ketua Harian belum bisa memberikan pelayanan yang terbaik karena saya sedang fokus dalam penyelesaian administrasi baik itu hak paten merk sinar garut dari Kemenhunkam dan sertifikat halal dari Kementerian Agama RI.”Ungkapnya.
Sementara H. Ucu Syamsul Arifin selaku Ketua Umum PSGA Memanjatkan Fuji syukur ke hadirat Allah SWT dimana pada hari ini bisa bersilaturahmi dengan keluarga besar PSGA, wabil khusus kepada para pengurus yang telah bekerja keras untuk menjalankan program kerja seperti santunan anak yatim dan jompo serta kegiatan sosial lainnya. Dimana pada tahun ini jumlah pemasukan dari iurannya berkurang, jadi sangat berdampak pada jumlah santunan anak yatim dan jompo, untuk itu perlu kerjasama dari semua anggota untuk dapat melaksanakan kewajibannya karena haknya Merk Sinar Garut telah di pakai oleh para pelaku usaha es sinar garut.” Ucapnya.
Obi Nuryadin selaku Wakil Ketua Harian mengguar sejarah es campur sinar garut, dimana awal sejarahnya berangkat dari keluarga H. Sopandi yang mempunyai 6 saudara yaitu H. Ilyas, H. Ahmad, H. Jamaludin, H. Mahmudin, Hj. Aminah dan H. Ucu Syamsul Arifin
Dimana dulunya alm. H. Jamaludin berprofesi sebagai tukang beca dan sesekali sering ngebantu di sebuah warung sebagai tukang kukumbah, terus akhirnya di jual lapak dan resep gula godogannya bahkan sering di ledek sebagai tukang cendol, tidurpun sering di gerobak, belum punya rumah kontrakan, orang tua kita dulu jualannya juga di dorong pake gerobak, itu terjadi sekitar tahun 1950.” Ujarnya.
Kemudian pada tahun 1958 H. Ucu Syamsul Arifin membuat merk Sinar Garut karena ada konsumen yang menanyakan es naon dan dimana mangkalnya, sehingga jadilah nama Sinar Garut dengan mengambil inpirasi dari merk Sinar Medan, Makna Sinar Garut tujuannya untuk menyinari dan mengangkat derajat urang Garut. Akhirnya mulai tahun 1990 semakin banyak pelaku Sinar Garut buka cabang di berbagai tempat di DKI Jakarta, Tangerang, Bekasi, Cikarang, Karawang dan seterusnya.”Cetusnya.
Kemudian tahun 1998 ada aduan dari pelaku Sinar Garut tentang Hak Paten Sinar Garut sudah di pake oleh orang lain. Maka pada tahun 2010 telah di bentuk adanya PSGA dengan tujuan supaya guyub semua pelaku Es Sinar Garut untuk bisa bersama-sama memajukan Es Sinar Garut dengan azas kebersamaan dan sesuai amanat dari Ketum PSGA setiap anggota di wajibkan untuk membayar iuran Rp. 50.000/bulan/Pangkalan yang peruntukannya akan digunakan untuk santunan anak yatim dan jompo, biaya operasional pengurus serta pembayaran pajak dan kepedulian sosial lainnya.”Ungkapnya.
Selanjutnya di utarakan Oby bahwa pada Tahun 2015 alhamdulillah telah resmi berdiri PSGA dan berbadan hukum dari Kemenhumkam RI lalu di bentuk kepengurusan serta diadakan pendataan data base keanggotaan PSGA. Pada tahun 2018 telah di ajukan tentang Hak Paten Merk Sinar Garut tapi masih belum bisa di ajukan ke HAKI karena Merk Sinar Garut pa Salam belum di blokir, akhirnya pada tahun 2023 bersama 3 Pengacara mengajukan kembali hak paten merk Sinar Garut dan alhamdulillah di terima oleh HAKI di Kemenhumkam RI. Intinya Pengurus ingin memberikan kemanfaatan bagi pelaku usaha Sinar Garut supaya legal dan berbadan hukum sehingga ada ketenangan bagi pelaku Sinar Garut dalam mencari rezeki yang berkah untuk semuanya.”Tandasnya.
KH. Dadang Abdul Karim, Lc dalam thausiyahnya menjelaskan tentang makna Idul Fitri ada 2, yaitu bisa disebut Idul Iftor artinya kembali makan dan bisa juga disebut Idul Fitri artinya kembali kepada kesucian karena telah diampuni dosanya setahun penuh.”Ucapnya.
“Rasulullah sangat mencintai tempat kelahirannya maka dianjurkan yang sedang berusaha di kota untuk mudik ke kampung halaman nya untuk bersilaturahmi dengan keluarga dan saudaranya. Sementara Tujuan shaum adalah untuk meraih predikat Muttaqin, membentuk manusiawi yang senantiasa bersyukur, kita harus bersyukur karena diberikan umur panjang, diberikan kesehatan. Sedangkan bentuk syukur bisa dilakukan dengan cara membayar zakat serta bersedekah dengan sebanyak-banyaknya.” Pungkasnya.