Indra Firmansyah: Garut Harus Ada Badan Khusus Yang Menangani Ketahanan Pangan
Pewarta : Aep Saepudin
KAB.GARUT. FOKUSPRIANGAN.ID – Salahsatu Bursa Bakal Calon Bupati Garut yang masuk 3 besar dalam Polling Bakal Calon Bupati Garut Periode 2024 – 2029 yang di selenggarakan oleh media online Fokus Priangan adalah Dr. Indra Firmansyah SE. Akt MM. CA. CRM. ASEAN CPA, seorang Dosen di Salah satu Perguruan Tinggi di Bandung dan sebagai Konsultan di Etic’s Consulting di Perum Griya Bumi Praja, Hampor Tarogong Kaler Garut.
Ketika di temui di Kantornya, Rabu, (20/03/2024) kami diterima dengan baik, lalu kami konfirmasi tentang maksud, tujuan dan dasarnya untuk maju sebagai Bakal Calon Bupati Garut pada Pilkada Garut bulan November 2024.
Dr. Indra Firmansyah menjelaskan bahwa yang menjadi dasar Saya ingin maju sebagai Bakal Calbup Garut adalah karena kami menilai Kabupaten Garut tidak ada Perubahan, sejak tahun 1992 masih belum ada peningkatan yang berarti, baik itu pembangunan infrastruktur maupun pembangunan manusia seutuhnya, khususnya tentang IPM Garut yang kurang memuaskan berada di 5 besar paling bawah dari Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Jawa Barat, kemudian saya berkeinginan agar Garut kedepan memiliki pemimpin yang amanah, mohon maaf bukan saya yang paling amanah, tapi siapapun nanti yang memimpin Garut harus benar-benar amanah dalam menjalankan program pembangunan dan menepati janji-janji kampanyenya.” Ujarnya.
Selanjutnya di tuturkan Dosen dari Salahsatu Perguruan Tinggi di Bandung bahwa Garut kedepan harus di tingkatkan mengenai ketahanan pangannya, karena saya melihat potensi ketahanan pangan di Garut bisa diandalkan dan punya potensi untuk peningkatan PAD, banyak Sumber Daya Alam yang bisa di olah sehingga bisa menghasilkan pendapatan bagi para petani, peternak dan para wirausaha lainnya serta potensi Sumber Daya Mineral dan Kelautan yang luar biasa, jika itu bisa di management secara professional maka PAD Garut akan meningkat tinggi/besar.” Ungkapnya.
Lebih lanjut di sampaikan Pria kelahiran Garut tgl 13 Maret 1972, bahwa Garut bisa maju, berkembang dan sejahtera, harus dibentuk badan khusus yang menangani ketahanan pangan, saya ingin mengkolaborasikan peran dari Bumdes, BMT dan Pondok Pesantren serta kelompok masyarakat yang menangani khusus di bidang pertanian, peternakan perkebunan, kelautan dan sektor usaha lainnya yang saling melengkapi untuk saling mensuplai kebutuhan antara satu desa, satu kecamatan dengan desa dan kecamatan yang lainnya, jadi keuangan akan berputar dari desa ke kota, kemudian nanti hasilnya di tangani oleh BUMD, kemudian di jual ke luar daerah Garut, dimana untuk proses transportasinya, alhamdulilah sekarang sudah aktif kembali kereta api jurusan Garut – Jakarta sehingga bisa memudahkan proses perdagangan antar provinsi.” Tandasnya.
Ketika disinggung apa kendaraan yang akan digunakan untuk bakal pencalonan Bupati Garut, Dr. Indra Firmansyah yang membuka jasa consultan di Garut ini menjelaskan, “Secara Pribadi saya pinginnya lewat jalur Parpol karena system dan mesin politiknya sudah jelas ada dan akan mempermudah pendaftaran ke KPU, kalau dari independent harus ada persyaratan dukungan dari masyarakat dengan melampirkan poto copy ktp dan nantinya harus di verifikasi oleh KPU dan Bawaslu. Tapi dua-duanya akan saya pertimbangan mana yang terbaik, jika para pengurus Parpol yang ada di Garut bisa memberikan kepercayaan kepada saya dengan aturan dan mekanisme yang ada sepanjang tidak ada bertabrakan dengan norma dan etika, bismillah saya siap menjalin kerjasama dengan partai politik, tetapi jika aturannya selalu mengedepankan pada transaksional dan menitikberatkan pada mahar politik, saya akan ambil jalur independent karena sudah berjalan di laksanakan oleh team untuk proses pendukungan dari masyarakat.” Ucapnya.
Ketika di minta tanggapannya tentang mahar politik, Dr. Indra Firmansyah dengan penuh diplomasi menjawab, “Sejauh itu bisa di pertanggungjawabkan dan rasional itu syah-syah saja, tapi tidak semua Parpol meminta mahar politik, buktinya mohon maaf Anies Baswedan di usung oleh NasDem tidak menngunakan Mahar Politik, tapi karena elektabilitas dan popularitasnya naik, jadi Anies di pinang oleh NasDem kemudian berkoaliasi dengan PKB dan PKS. Saya pun seperti itu makanya, alhamdulilah saya sudah masuk Polling di urutan ke 3 yang di selenggarakan oleh media online fokus priangan, mudah-mudahan ini menjadi daya tawar kami di mata para elit Parpol.” Imbuhnya.
“Sedangkan komitmen saya yang akan kami tawarkan kepada Parpol atau warga masyarakat jika menjadi Calon Bupati Garut, yaitu tentang pentingnya ketahanan pangan di masing-masing kecamatan dan desa bekerjasama dengan Bumdes, BMT dan Pontren, kemudian membuat kelompok-kelompok tani khusus, pengoptimalan dari Rumah Sakit Garut, Pemberdayaan potensi Sumber Daya Alam, Pemberdayaan Usaha Kaki Lima, In sya Allah jika ada takdirNya, Saya akan membuat objek wisata Kulliner/PKL di jalur khusus, misal di Jl. Jenderal A Yani dan waktunya juga khusus dilaksanakan sore hari sampai malam hari, jadi paginya di gunakan untuk aktivitas para pekerja kantor, toko dan bisnis lainnya, malam harinya untuk para PKL, Jika berjalan nantinya akan menjadi nilai plus bagi Garut, kita jangan kalah oleh jogya, ada Malioboro, kenapa Garut tidak bisa..? Sahut Kang Indra penuh optimis.
Diakhir pembincangan Indra Firmansyah mengungkapkan tentang target posisi yang ingin di ambil, G1 atau G2..? Dengan singkat menjawab, “Bagi saya tidak ada target harus di posisi G1 atau G2, tujuannya sudah jelas yaitu ingin membangun Garut yang lebih baik, saya ingin mendharma baktikan hidup saya untuk meningkatkan tarap hidup masyarakat Garut lebih sejahtera, kan sama-sama sebagai satu pasangan Calbup dan Cawabup, tinggal nantinya dikasih peran dan garapannya masing-masing, misal saya fokus di bidang ketahanan pangan, pendidikan, pertanian dan kelautan, yang lainnya oleh Bupati, yah sesuai kesepakatan bersama antara Bupati dan Wakil Bupati, Saya tidak mau jadi Wakil Bupati hanya sebagai Ban Serep saja.” Pungkasnya.