Di Tinggal Sholat Dzhuhur HP Guru SMA Almadinah Cibatu Garut Raib Diduga di Gondol Maling

Fokus Jabar Sosial

Teks Poto : Ilustrasi

Pewarta : AS

KAB.GARUT. FOKUSPRANGAN.ID – Yang namanya maling selalu saja cari cara bagaimana mendapatkan barang orang lain dengan berbagai cara, seperti yang di alami oleh Syifa Qoriyah Guru SMA Almadinah Cibatu, di Kp. Salam 1 RW. 05 Desa Cibunar Kec. Cibatu Garut.

Pada hari Rabu, (22/11/2023) sekitar pukul 12.00 ada 2 orang laki-laki memakai jaket warna biru dan oranye, bermaksud untuk bertamu kepada Kepala Sekolah, tapi sehubungan kepala sekolah sedang ada rapat di Garut, akhirnya tidak bisa melakukan percakapan/monitoring.

Ketika di konfirmasi kepada Syifa di rumahnya menyatakan, “Pada awalnya ada 2 orang tamu yang mengaku sebagai LSM mau bertemu kepada Kepala Sekolah, Saya katakan tidak ada, lagi rapat di Garut, pas waktu itu saya berniat untuk shalat dzuhur dan meninggalkan ruangan, sementara di dalam hanya ada Ibu Putri, Tiba-tiba kedua orang tersebut masuk kedalam dan menanyakan Kepala Sekolah serta Bendahara Sekolah, Kata Putri tidak ada, Kepala Sekolah sedang rapat ke Garut, akhirnya kedua orang tersebut minta ijin untuk duduk dan meminta air minum.” Ungkapnya.

Selanjutnya di tuturkan Syifa setelah saya selesai shalat dari masjid dan masuk ruangan lagi, tiba-tiba kedua orang tadi minta ijin pulang, yah sudah saya biarkan saja pulang, cuma saya lupa tidak menyuruh kepada kedua orang tadi untuk menulis namanya di buku tamu, setelah itu ketika saya ingin ngasih tugas kepada Hasby (Siswa”red), lalu saya ambil kantong, pas di buka ternyata HP saya (Oppo Reno 6) hilang, ketika mau di tanyakan dan mau di kejar kedua orang tersebut sudah pulang naik motor.”Ungkapnya.

Sementara itu Aep Saepudin selaku Wakasek Kesiswaan SMA Almadinah Cibatu ketika di konfirmasi mengatakan, “Yah sekarang kalau ada tamu yang datang ke sekolah mengaku-ngaku LSM atau Wartawan, Tanyakan dulu surat tugas dan KTAnya, kalau memang tidak ada identitas resminya seperti KTA dan Surat Tugas dari Lembaga tersebut, jangan di layani saja, kita punya hak untuk menolak LSM/Wartawan yang tidak punya surat tugas/KTA, Kemudian jika benar dia seorang LSM/Wartawan pasti ingin meliput dan akan melakukan wawancara/konfirmasi tentang sesuai hal, biasanya menanyakan tentang penerimaan BOS, Jumlah Siswa dan peruntukan penggunaan dana tersebut.” Ujarnya.

“Sebenarnya tugas LSM/Jurnalis itu hanya sebatas mengkonfirmasi saja tidak di perkenankan untuk melakukan investigasi tentang penyaluran dana keuangan tersebut karena sudah ada Lembaga yang khusus menangani hal tersebut seperti Inspektorat, BPK dan Kadisdik/KCD atau Pihak lainnya yang telah mendapatkan tugas dari Dinas/Instansi terkait serta terlebih dahulu memberitahukan jadwal monitoring kepada sekolah minimal 3 hari sebelumnya.” Cetusnya.

Untuk itu di himbau kepada Kepala Sekolah, jika ada tamu, jangan langsung di terima apalagi di suruh masuk kedalam ruangan guru/ruang Kepala Sekolah, tanyakan dulu indentitasnya, KTA, Surat Tugas dan Medianya, lalu jangan lupa lihat di Box Redaksinya ada tidak namanya tercantum, kalau ada baru bisa di terima dengan baik, tapi kalau tidak ada namanya di Box Redaksi, maka pihak sekolah berhak untuk menolaknya.”Ujarnya tegas.

“Seperti yang terjadi hari ini, di SMA Almadinah Cibatu telah menelan korban, ngaku-ngaku sebagai LSM, eh ternyata diduga Maling dengan entengnya dan diduga mengambil HP Guru yang ada di ruangan tersebut, semoga ini menjadi pembelajaran buat semuanya, kewaspadaan harus lebih diutamakan sebelum terjadinya musibah, ada pribahasa sedia payung sebelum hujan.”Tutupnya.