Ustadz. Aep Saepurohman, Politik itu Wangi, Jangan Golput Dalam Pemilu 2024

Fokus Jabar Sosial

Pewarta ; Aep Saepudin

KAB.GARUT. FOKUSPRIANGAN.ID – Bertempat di Masjid Jami Assalam, Kp. Salam 1 Desa Cibunar Kec. Cibatu Garut, Minggu, (13/8/2023) telah di gelar pengajian rutin bulanan yang di isi oleh Ustadz. Aep Saepurohman, S.Pd dari Majelis Tabligh PDM Garut.

Dalam thausiyahnya, beliau membahas tentang makna yang terkandung dalam Surat Al Qoshos ayat 4 dengan mengambil thema bahwa Politik itu Wangi.

Dalam ayat tersebut dijelaskan tentang memilih pemimpin, dimana ada 5 Ciri dari seorang Raja Fir’aun yang harus jadi renungan yaitu :
1. Selalu bersikap sewenang-wenang
2. Selalu memecah belah
3. Saling menindas
4. Menyuruh untuk membunuh Anak Laki-laki
5. Selalu membuat kerusakan di muka bumi, maka sebagai seorang muslim yang baik tidak boleh memiliki sifat-sifat yang dimiliki oleh Fir’aun kalau kita tidak ingin di cap sebagai pengikutnya Fir’aun. Ungkapnya penuh diplomasi.

Selanjutnya di tuturkan Ustadz. Aep Saepurohman bahwa Nabi Musa seorang pemimpin yang berani melawan Bpk angkatnya (Fir’aun) dengan di temani juru bicaranya Nabi Harun, Nabi Musa Berpolitik yang cantik/cerdas, karena politik itu harum/wangi, melawan seorang penguasa itu adalah bagian dari politik, maka harus pandai dan cerdas menggunakan kata-kata agar lawan politik faham dan segan kepada kita. Tandasnya.

Fir’aun selalu menjauhkan rakyatnya untuk tidak menyembah tuhannya Musa tetapi harus menyembah dirinya, inilah kesombongan yang luar biasa dari fir’aun yang tidak boleh dimiliki oleh umat islam.” Imbuhnya penuh harap.

“Untuk itu, kita jangan meninggalkan prinsif-prinsif jihad, kita harus berjuang untuk menegakan amar maruf nahi mungkar sesuai kemampuan dan kafasitas yang dimilikinya. Ingat bahwa Nama Fir’aun di dalam al-quran di sebutkan 74 kali, sedangkan nama Muhammad cuma 4 kali dan nama Ahmad nya cuma 1 kali, ini menjadi peringatan bagi kita bahwa pemimpin/raja yang dzalim akan mendapatkan balasan dari Allah berupa hukuman yang hina, fir’aun mati di terkam oleh air laut Merah dan badannya tidak diterima oleh Bumi.” Ujarnya tegas.

Lebih lanjut di katakan Aep Saepurohman yang menjabat sebagai Sekretaris Majelis Tabligh PDM Garut, bahwa Nabi Muhammad sebagai Panglima, Beliau seorang Politisi Ulung, 23 kali memimpin perang langsung selalu tampil didepan dan memberikan panutan kepada umatnya, Umat islam sekarang sengaja di jauhkan dari politik karena penjajah tidak mau kekuasaannya terganggu, makanya dibilang teroris, sara dan intoleransi, maka dimunculkan istilah islam garis keras, khalifah dan islam identitas yang membuat umat islam takut untuk menonjolkan/memperlihatkan identitas ke islamannya padahal negara Indonesia adalah negara yang menjamin kebebasan untuk memeluk agama dan beribadah sesuai kepercayaan dan keyakinannya masing-masing sesuai pasal 29 ayat 2 UUD 1945. Ucapnya penuh semangat.

“Politik Identitas itu ada 3 yaitu ada yang Bagus, Jahat dan yang Berbahaya, di Negara Demokrasi itu di perlukan tentang identitas, siapa kita, umat islam harus bisa menentukan pilihannya dalam memilih pemimpinya baik itu memilih presiden maupun para wakil rakyat yang sesuai dengan yang dimiliki oleh Nabi Muhammad, seorang pemimpin harus memiliki sifat sidiq, amanah, fathonah dan tabligh, untuk itu Umat islam jangan sampai golput harus mencoblos capres dan caleg yang benar-benar berpihak kepada kepentingan umat islam.” Pungkasnya.