Teks Photo : Rumah – Rumah Warga Yang Diduga belum Selesai Di Kampung Pamoyanan Kaler Desa Sukamekar
Pewarta : Eka Lesmana
SUKABUMI.FOKUSPRIANGAN.ID – Kampung Pamoyanan Kaler, Desa Sukamekar, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi telah dijadikan sasaran program Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) tingkat Kabupaten Sukabumi pada tahun 2022.
Namun hampir setahun sudah berjalan program tersebut menyisakan tanda tanya.
Menurut salah satu warga kampung Pamoyanan Kaler, berinisial I (41) menyebutkan salah satu program (P2WKSS) tersebut adalah pembangunan rumah warga.
Menurutnya di Rt 01/09 Kampung Pamoyanan Kaler terdapat 13 rumah yang dibangun sementara untuk total rumah yang dibangun sebanyak 54 rumah.
” 1 rumah nilainya 15 juta dari program P2WKSS tersebut dengan rincian sumber anggaran dari perkim senilai 15 juta rupiah, Baznas 22 juta rupiah, Dinsos 10 juta rupiah, namun kebanyakan dari perkim, yang dari baznas 3 rumah terdapat k RT 03 dan 02, sementara 1 rumah dari Dinsos dan sisanya dari perkim” ujarnya Senin (24/07/23).
Di ketahui Untuk kegiatan pembangunan rumah melalui program P2WKSS ini dilaksanakan oleh LPM dengan cara pemberian material kepada warga untuk dibangun sendiri.
” Jadi kami warga hanya menerima material saja dari berupa hebel semen dan lain – lain untuk di terapkan atau dibangun sendiri” ucapnya.
Ia menambahkan, saya sebagai warga Pamoyanan Kaler dapat di lihat dan disaksikan dari program P2WKSS ini banyak rumah yang belum beres terutama yang anggaran dari Perkim.
” Kan itu nilainya 15 juta tapi pada kenyataan nya nilai material yang kami terima diduga tidak sesuai dengan nilai, kami sempat meminta kuitansi pembelanjaan ke LPM dan toko Matrial tapi tidak di kasih,”ujarnya.
Lanjut Dia, saya berharap kepada pemerintah rumah – rumah yang belum beres ini harap di pantau lagi supaya cepat beres dan terselesaikan.
“Dan kebanyakan Pembangunan rumah di RW 09 ini belum selesai, padahal program ini sudah dilaksankan setahun yang lalu namun rumah – rumah warga belum terselesaikan, kami juga berharap kepada ibu kepala desa bisa di pantau ke sini dan yang jelas ada keterbukaan terhadap kami para warga, ini kan habis program selesai diduga dibiarkan begitu saja,” tandasnya.
I, kembali menerangkan bahwa material yang di terima untuk membangun rumah – rumah tersebut antara lain Semen 15 sak, myu atau perekat hebel 6 sak, split 2 mobil jenis colt , pasir 3 mobil jenis colt, besi ukuran 8 inci sebanyak 10 batang, besi 16 inci sebanyak 16 batang, kusen plus pintu sebanyak 2 buah, kusen jendela plus ram sebanyak 2 buah, loster 2 buah, pintu untuk WC sebanyak 1 buah, balok kayu sebanyak 9 buah, kaso 9 batang dan hebel sebanyak 6 kubik.
” Dan material yang di terima tersebut jumlahnya tidak sama tiap rumahnya, material tesebut diatas adalah untuk program yang sumber anggarannya dari perkim, tak hanya itu kami juga meminta pemerataan pembangunan mana yang layak di bangun mana yang tidak harus diberikan bantuan, pada intinya kami ingin ada transparansi dari pihak LPM dan desa, ini kan ketika kami minta kuitansi pembelanjaan material nya mereka diduga menolak memberikan atau memperlihatkan baik itu dari pihak LPM maupun dari pihak Toko materialnya,” pungkasnya dengan nada kecewa.
Pantauan di lapangan ada puluhan rumah yang belum selesai dari Program P2WKSS ini, baik itu bagian depan maupun bagian dalam rumah, ada yang sudah terpaksa dihuni warga ada juga yang sama sekali belum di huni warga karena kondisinya yang belum selesai.
Sampai berita ini diterbitkan Kepala desa Sukamekar ketika dihubungi melalui aplikasi perpesanan tidak memberikan penjelasan yang kongkrit.