Pewarta: Rusdi
SUKABUMI. FOKUSPRIANGAN.ID – Satreskrim Polres Sukabumi berhasil mengungkap kasus yang beberapa waktu lalu sempat heboh di media sosial, dimana sekitar tanggal 9 Juli lalu beredar sebuah video di medsos konvoi kelompok geng motor yang kemudian diduga sedang mengejar seorang warga dengan menenteng senjata. Pada Senin (17/7/23).
Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede menuturkan bahwa bergerak dari viralnya sebuah video di medsos tersebut, pihaknya menerjunkan tim untuk mengecek keberadaannya.
“Kami menerjunkan tim untuk cek keberadaannya, sehingga diketahui bahwa lokasi tersebut di sekitaran wilayah Kecamatan Cisolok. Dari TKP memang betul tim mendapati bahwa ada kejadian yang sempat membuat heboh dan resah warga masyarakat karena takut. Karena memang kelompok tersebut pada saat kejadian cukup brutal dengan menenteng senjata kemudian mengejar warga sekitar yang sekiranya di intimidasi oleh kelompok tersebut,” tutur Maruly.
Ia mengatakan, bahwa hasil pendalaman kelompok yang mengintimidasi geng motor tersebut berjumlah 8 orang. “Berangkat dari kejadian tersebut, Satresrim Polres Sukabumi pada awalnya menangkap satu orang yang diduga bagian dari kelompok tersebut, ternyata hasil pendalaman kelompok yang mengintimidasi kelompok geng motor tersebut berjumlah 8 orang dengan 4 unit motor atau roda dua,” ungkapnya.
Maruly mengatakan bahwa modus operandinya sampai saat ini para pelaku mengaku sebagai salah satu anggota kelompok bermotor XTC, dan korban menurut mereka adalah salah satu kelompok bermotor dari Brigez.
“Para pelaku geng motor ini konvoi di seputaran cisolok, kemudian melihat korban yang sedang berdiri di pinggir jalan menunggu angkot, setelah melihat korban dua orang pelaku langsung mengejar korban. Karena melihat ada kelompok bermotor ini menghampiri yang bersangkutan kemudian berteriak. Dalam bahasa sunda yaitu memberikan ancaman dan akan dibunuh, korban langsung lari ke gang ke dalam rumahnya dan dikejar oleh dua orang pelaku, yang satu kejar di depan satu lagi mengejar juga dengan menenteng terlihat seperti senjata api, sampai di rumah korban, karena korban masih dikejar juga oleh dua orang pelaku dari bagian geng motor tersebut, korban masuk dan bersembunyi di dalam rumah. kemudian ibu korban yang saat itu dirumah melihat bahwa salah satu dari pelaku sambil berteriak.” Kamu mau sembunyi kemana akan saya bunuh,’ dan satu orang lagi menenteng dan mengacungkan senjata, kemudian ibu korban sambil berteriak dan kemudian ada dua orang ibu ibu juga berteriak dua orang pelaku ini pergi ke jalan dan menaiki motor entah pergi kemana,” ungkap Maruly.
Menurutnya, dari satu orang tersebut pihaknya mendapatkan kronologis yang kemudian dilakukan pengejaran. “Dari satu orang tersebut, kita dapat kronologisnya kemudian kita lakukan pengejaran termasuk sempat beredar ada sebuah video yang bernarasi sedang bersembunyi di area kebun sambil menceritakan bahwa saya bersembunyi di kebun tersebut untuk menghindari kejaran petugas. Kemudian dapat kita petakan atau mapping profil dari para pelaku, sehingga dapat kita simpulkan bahwa pelaku yang melakukan pengejaran tersebut dan membawa senjata api ada dua orang, jadi kita fokus pengejaran dua pelaku tersebut, sehingga dapat kita amankan dua orang antara lain tersangka AG dan AI,” ujarnya.
Maruly menjelaskan bahwa dua orang pelaku tersebut sudah diamankan, kemudian dari hasil pendalaman didapatlah pelaku lain yang saat ini sedang dalam pengejaran.
Hasil pendalaman dari dua orang pelaku ini didapatlah pelaku lain yang sedang dalam pengejaran. “Tapi pelaku dua orang pelaku utama ini sudah kita amankan disini AG dan AI yang mana yang bersangkutan AG kita dapatkan dirumah temannya yaitu 2 KM dari tempat persembunyian, setelah kejadian karna dikejar kejar oleh petugas yang bersangkutan bersembunyi dikebun jaraknya 2 Km dari lokasi diamankan di rumah temannya diseputaran di Palabuhanratu, satu lagi AI kita amankan di sukabumi kota,” katanya.