Diduga Akibat Kecelakaan Kerja, Seorang Karyawan PT Indolacto (C2) di Cicurug Ditemukan Tewas

FOKUS SUKABUMI Sosial

Pewarta: Rusdi

SUKABUMI. FOKUSPRIANGAN.ID – Kecelakaan kerja yang menewaskan seorang karyawan Rudi Hartono (28) bagian packer produksi diduga terjadi di PT Indolakto (C2), di Kampung Pasawahan, Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi pada Sabtu (15/07/23) pagi.

Kapolsek Cicurug, Polres Sukabumi, Kompol Parlan melalui Panit 2 Reskrim Polsek Cicurug, Aiptu Andi Sukanda kepada wartawan mengatakan, korban asal warga Kampung Ciutara, RT 21/RW 08, Desa Pondokkaso Landeuh, Kecamatan Parungkuda ini, diketahui merupakan perusahaan pihak ketiga dari perusahaan PT Indolakto (C2) yang bergerak dalam bidang ice cream.

“Korban ini Rudi Hartoo (28) telah meninggal dunia diduga akibat kecelakaan saat beraktifitas atau bekerja di PT. Indolakto (C2), tepatnya di area mesin robotic palletzer stiek line 3,” kata Andi, Sabtu (15/07/23).

Setelah mengetahui kejadian tersebut, Panit Reskrim Polsek Cicurug dan sejumlah anggotanya langsung bergegas ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi. Setiba dilokasi, petugas kepolisian langsung memasang police line di area robotic pallet line 3, mengamankan barang bukti, meneliti rekaman CCTV dan melakukan pemotretan TKP. “Setelah melakukan cek TKP, kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 05.57 WIB,” ujarnya.

Andi mengatakan. Berdasarkan keterangan saksi, seorang pekerja yang bernama Heri Sumantri dengan jabatan EHS Officer telah menerangkan kepada petugas kepolisian, bahwa berdasarkan rekaman CCTV sekitar pukul 05.54 WIB, alarm robotic pallettizer menyala, karena terdapat problem. Hal ini, mengakibatkan palet kosong yang seharusnya terisi dengan otomatis. “Bahkan, saat alarm menyala, mesin robot di pabrik itu terhenti dengan posisi arm robotic terdapat produk,” ujarnya.

Pada rekaman CCTV ini, tepatnya sekitar pukul 05.57 WIB, korban telah berinisiatif untuk memposisikan pallet kosong secara manual dengan masuk ke area robotic palletizir melalui celah bawah coveyor dan naik ke atas jalur pallet. Namun, ketika pallet terposisikan. Maka, sistem robotic secara otomatis membaca keberadaan palet dan robot langsung beroperasi dan menyimpan produc di atas pallet dan kepala korban sendiri masih berada di atas palet.

“Iya, dampaknya korban tertimpa produk yang di pegang oleh robot tersebut, dan kemudian robot secara otomatis mati lagi. Akibat kejadian itu, korban dikabarkan meninggal dunia di lokasi kejadian,” paparnya.

Masih kata Andi, seharusnya korban apabila ada kendala pada mesin, korban memberitahukan kepada supervisior dan tidak boleh memasuki kawasan area robotic. Meskipun, jika hendak memasuki area tersebut, harus melalui pintu utama. “Ini dilakukan agar semua mesin mati secara otomatis,” ujarnya.

Sementara itu, saksi lainnya bernama Moga (34) yang menjabat sebagai supervisior produksi di PT Indolakto C2, telah mengetahui alrm area robotic line 3 menyala sekira pukul 06.06 Wib.

Kemudian, saksi kedua ini mengeceknya dan ternyata karyawan bagian helpernya yang bernama Rudi tidak ada. Setelah itu, saksi tersebut kemudian mengecek ke dalam area dan terlihat korban berada di area palet. “Saat itu, sakai kedua kemudian masuk melalui pintu utama dan kemudian menolong korban bersama karyawan yang lain,”kata Andi.

Setelah itu, kemudian korban di bawa ke rumah sakit dengan menggunakan motor. “Namun korban sudah dalam kondisi meninggal dunia,” ucapnya.

Selain mendengarkan keterangan saksi-saksi, Andi mengaku mengamankan rekaman CCTV yang merekam kejadian saat korban mengalami kecelakaan hingga meninggal dunia di lokasi kejadian.