Pewarta: Rafli Hidayat
KAB.CIANJUR. FOKUSPRIANGAN.ID – Para pencinta kucing kini mulai resah, pasalnya misteri kucing yang mati secara mendadak kini sudah beredar di kabupaten Cianjur Jawa Barat, persisnya tiga ekor kucing liar dan peliharaan mati secara mendadak, ini sudah terjadi di Desa Nagrak kecamatan Cianjur.
Kejadian ini mirip dengan kejadian di Jakarta, tepatnya di Sunter Agung Tanjung priok Jakarta waktu lalu, sebab sebanyak 22 ekor kucing liar dan peliharaan mati secara mendadak, sekarang terjadi di kabupaten Cianjur.
Di Cianjur sudah mulai terlihat kucing kucing yang terinfeksi virus, seperti ciri cirinya terlihat lemas, mata tertutup kotoran dan mengeluarkan air liur, itupun sama dengan detik detik kucing yang mati.
“Sebelumya kucing kucing itu mati terlihat aneh, lemas dan tidak agresif, cenderung lemas dan diam di tempat yang teduh dan lebih sejuk.
Saya merasa kaget dan terkejut, kenapa kucing peliharaan saya mati mendadak, padahal awalnya baik baik saja, memang saya perhatikan awalnya diam saja dan tidak agresif, karena sebelumnya lari larian kesana kemari, semenjak beberapa hari diam saja dan tidak agresif dan lebih banyak tidur,” tutur Rizki pemilik kucing Jumat (14/7/2023).
Demi mencegah penularan pada yang lainya, Rizki memindahkan kucing kucing tersebut ke dalam kandang, agar tidak menular dan akan di bawa ke klinik untuk di lakukan pemeriksaan.
Menurut keterangan Doktor hewan bahwa ini adalah terkena virus, untuk kucing yang lainya saya berikan vaksin serta di beri vitamin agar tidak mati mendadak,” ungkapnya.
Sementara kucing kucing yang mati mendadak, saya kubur jauh jauh dari pemukiman, dengan tujuan agar tidak menyebarkan virus terhadap kucing yang lainya.
Menurut ahli Medis Dinas Peternakan Hewan dan Perikanan (DPKHP) kabupaten Cianjur Kharisudin menjelaskan, saat ini saya belum menerima laporà n adanya kucing yang mati mendadak, menurut dugaan adanya kucing mati mendadak itu banyak faktor, bisa kena virus atau mungkin keracunan.
“Kalà u mati keracunan cirinya keluar busa dari mulut dan badà n membiru, namun jika kematian kucing kucing itu di sebabkan oleh virus, itu tidak akan bahaya pada manusia, maka kita akan melakukan pengawasan untuk mencegah kalau memang kematianya di akibatkan oleh virus,” pungkasnya.