Pewarta: Rusdi
SUKABUMI. FOKUSPRIANGAN.ID – Pasar penampungan di Jalan Tipar Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi ludes dilahap si jago merah, Sabtu dini hari (3/6/23).
Warga yang sedang belanja pun panik. Pedagang pasar dan warga berhamburan untuk menyelamatkan diri dan barang dagangannya.
Robani (24) salah seorang pedagang makanan beku di sekitar TKP kebakaran mengatakan, mulanya api tiba-tiba muncul dari atas sebuah kios yang menjual plastik. “Dari toko plastik, awalnya dari atap dan api langsung besar merembet ke toko sebelahnya,” tutur Robani kepada wartawan, Minggu (4/6/23).
Robani memaparkan, api tersebut mengenai enam toko yang berada di pinggir rel kereta api. Selain itu, ia juga mendengar suara ledakan yang diduga bersumber dari tabung gas. “Ada ledakan dari kios sebelah jualan sembako yang ada ledakan. Sepertinya tabung gas dua,” ujarnya.
Saat kejadian, kata dia, warga nampak panik. Ada warga yang berlarian menjauh dari TKP, ada yang menyelamatkan barang dagangan, beberapa warga juga bergotongroyong mengambil air dan ada juga warga yang melaporkan kejadian tersebut ke petugas Damkar. “Pada lari langsung ambil air. Pedagang langsung nelpon Damkar. Saya lihat jelas kejadiannya, ini juga masih nggak nyangka sampai gemetar. Alhamdulillah selamat karena toko tempat saya kerja ada di ujung. Toko ada yang tutup dan buka kan ini kios ada yang 24 jam,” terangnya.
Sementara itu, Kabid Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Sukabumi, Ujang Rustiandi mengatakan, laporan kebakaran itu ia terima pada Sabtu (3/6/23) sekitar pukul 23:35 WIB. Laporan tersebut ia terima dari warga sekitar. “Area yang terbakar kios penampungan sementara. Respons time kita 23:40 WIB sudah dilokasi dengan mengerahkan enam unit damkar. Titik api berawal dari kios paling barat,” kata Ujang Rustiandi.
Ia berujar, api diduga bersumber dari korsleting listrik. Mulanya api muncul dari atas kios pasar dan merembet ke enam kios yang berada di jajaran pasar penampungan tersebut. “Yang terbakar ada enam kios tapi ada perambatan ke kios sebelahnya. Masih bisa teratasi sehingga tidak sampai habis, hanya atapnya saja. Kita laksanakan saat ini masih pendinginan agar tidak ada penyalaan api kembali dan tidak ada rambatan ke kios yang lain,” ujarnya.
Sementara itu, ucap Ujang Rustiandi, taksiran kerugian, dari satu kios ada yang Rp100 juta yang berjualan ikan asin, ada juga yang Rp250 juta yang berjualan frozen food. “Jika ditotal dengan yang lain, jumlah total taksiran kerugian mencapai miliaran rupiah,” tandas Ujang Rustiandi.