Diduga Akibat Dikeroyok Oleh Tiga Kakak Kelasnya, Bocah Laki Laki Kelas 3 SD di Sukaraja Tewas

FOKUS SUKABUMI Sosial

Pewarta: Rusdi

SUKABUMI. FOKUSPRIANGAN.ID – Sungguh malang nasib bocah laki-laki yang berinisial MHD berusia 10 tahun ini, diduga menjadi korban bullying kakak kelas, hingga bocah kelas 3 SD di Sukaraja Kabupaten Sukabumi menghembuskan nafas terakhirnya di RSU Hermina.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pihak keluarga, MHD diduga dikeroyok tiga orang kakak kelasnya yang duduk di bangku kelas V pada hari Senin dan Selasa tanggal 15 dan 16 Mei 2023. Dugaan pengeroyokan dilakukan salah satunya terjadi di toilet sekolah di Kecamatan Sukaraja.

Masih menurut pihak keluarga, korban awalnya tidak menceritakan kejadian yang dialaminya kepada keluarga. Namun, dugaan bullying atau pengeroyokan tersebut mulai terbongkar pada Rabu, 17 Mei 2023. Ketika itu korban mengalami kesakitan pada tubuhnya dan kejang-kejang hingga akhirnya dibawa oleh keluarga ke RS Primaya Hospital Sukabumi.

Sebenarnya, sehari sebelumnya atau Selasa, 16 Mei 2023, korban sudah mulai mengeluhkan sakit. Kakek korban, HY, lantaran belum mengetahui cucunya dikeroyok, ketika itu meminta korban untuk tidak sekolah dan beristirahat di rumah. Namun korban memaksa sekolah dan diduga kembali mengalami pengeroyokan.
“Saya bilang kepada korban, kalau sakit jangan dulu sekolah. Istirahat saja di rumah. Tapi saat itu korban memaksa ingin sekolah. Lalu ketika di sekolah, korban (diduga) kembali dikeroyok oleh kakak kelasnya pada Selasa (16 Mei 2023),” kata HY kepada wartawan, Sabtu (30/5/23).

Setibanya di RS Primaya Hospital pun korban masih bungkam, baik kepada keluarga maupun dokter. Korban tak berani berbicara bahwa dia diduga dikeroyok, meski sudah dipaksa jujur oleh keluarga. Alhasil, tim dokter RS Primaya meminta keluarga keluar ruangan untuk melakukan pendekatan kepada korban. “Akhirnya dokter pura-pura menyuruh keluarga untuk keluar ruangan dan pihak keluarga bersembunyi di balik tirai ruangan periksa. Dari situ korban baru mangakui dirinya sudah dikeroyok oleh tiga orang kakak kelasnya (laki-laki),” ujar HY.

Pengakuan itu membuat korban dipindahkan ke RSU Hermina, karena RS Primaya tidak dapat menangani pasien korban kekerasan. “Korban kritis tiga hari di rumah sakit lalu Sabtu (20 Mei 2023) sekira pukul 08.00 WIB meninggal di RSU Hermina. Hasil visum, korban mengalami luka pecah pembuluh darah, dada retak, dan tulang punggung retak,” katanya.