Pewarta: Rafli Hidayat
CIANJUR. FOKUSPRIANGAN.ID – Masyarakat Desa Sukamanah Kecamatan Mande kabupaten Cianjur, bersama Badan Pusat Statistik (BPS), laksanakan Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek), adalah pendataan pengumpulan data seluruh penduduk, kondisi ekonomi dan tingkat kesejahtraan, Senin (08/05/23).
Regsosek sangat penting fungsinya dalam mewujudkan satu data, dalam perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat agar lebih tepat sasaran, bantuan sosial yang di berikan pada masyarakat sering kali tidak tepat sasaran, sehingga menimbulkan pro dan kontra.
Kades Sukamanah Gunawan mengatakan, hal ini intinya adalah untuk mendata persamaan supaya data singkron, ini merupakan upaya pemerintah untuk membangun data kependudukan tunggal, atau satu data dengan menggunakan data tunggal, pemerintah dapat melaksanakan programnya secara terintegrasi, biar tidak tumpang tindih dan lebih efesien,” katanya.
Bahkan Gunawan mengundang para ketua RT untuk mencocokan data, apakah betul tercatat dalam katagori miskin atau tidak, kalau tidak ada pendataan nantinya rentan, karena pada suatu saat nanti akan ada pencocokan data, atau satu data dengan menggunakan data tunggal, makanya para ketua RT di panggil.
“Untuk warga tak mampu tercatat ada sekitar 40 kepala keluarga (KK),” ujar kades.
Bukan berarti berkecukupan, papar Gunawan, tapi tidak termasuk kategori tadi, atau benar benar sangat miskin, kalau sisanya standar,” ucapnya.
“Bila soal warga ada yang terima Bansos, PKH atau yang lainya bagi yang sudah mapan, itu adalah kewenangan dari pendamping sosial, ada yang di là njutkan ada pula yang di coret, itu semua sebelumnya selalu kordinasi dengan pihak Desa,” terangnya.
Di tahun 2022 warga yang merasa ekonominya stabil banyak mengundurkan diri, tercatat ada 15 kepala keluarga, di antaranya ada juga yang mengundurkan diri secara sukarela, untuk mengalihkan haknya kepada masyarakat tidak mampu.
Dengan adanya Regsosek atau pendataan saat ini, biar tdak terjadi tumpang tindih data, karena data harus tercantum di Disdukcapil, Dinsos dan BPJS, sehingga data tidak semeraut cukup satu pintu,” tutupnya.