Feri : Dalam Hal Penanganan Sampah di Kota Tasik, Perlu Adanya Peningkatan Sarana Prasarana Berupa Armada Pengangkutan

Fokus Kota Tasik Pemerintahan Sosial

Pewarta : H Amir

KOTA TASIK, FOKUSPRIANGAN.ID – Usai perayaan Idul Fitri 1444 H atau tahun 2023 M berakibat bermunculan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) liar di beberapa wilayah yang ada di Kota Tasikmalaya, untuk mengantisipasi hal tersebut pihak Pemerintah Kota mulai mengaktifkan kembali Tim Satuan Tugas Penanganan Sampah Tasik Resik (Satgas Pesat Resik).

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya Fery Arif Maulana seusai mendampingi Penjabat Wali Kota Tasikmalaya Dr Cheka Virgowansyah, S. STP., ME melaksanakan peninjauan Kamis (27/04/23) menjelaskan bahwa faktor terjadinya penumpukan sampah di beberapa wilayah di Kota Tasikmalaya itu disebabkan adanya peningkatan jumlah masyarakat dengan datangnya para pemudik dari luar Kota ke Kota Tasikmalaya.

Jadi volume sampah itu mengalami kenaikan dari angka 30 sampai 50 persen.

Memang, pada saat libur lebaran kita juga mengadakan lembur, beberapa truk armada kita melakukan pengangkutan sampah ke jalan-jalan protokol, ke jalur-jslur yang memang harus segera diangkut sampahnya

Untuk ke wilayah perumahan dan pemukiman baru dilakukan saat mulai hari kerja yakni mulai hari Rabu (26/04/23) kemarin.

Dari tahun ke tahun tiap kali habis Idul Fitri kerap terjadi penumpukan sampah, dalam hal ini kami sudah mengantisipasi, sudah melakukan beberapa strategi tapi karena adanya keterbatasan dari pada sarana prasarana kami itu yang menjadi faktor utama kami, dan kita memang perlu adanya penambahan dan peningkatan kembali untuk sarana prasarana persampahan khususnya untuk truk pengangkutan sampah maupun personilnya dan kontainer. Yang diakui saat ini kendaraan yang laik jalan hanya 70 persen saja. Atau hanya ada sekitar 40 armada saja.

Kita berharap kepada pihak Pemerintah Kota Tasikmalaya untuk dapat meningkatkan anggaran untuk pengadaan sarana prasarana baik kendaraan maupun personil, karena terus terang di kita ini masih banyak yang sukwan selain Tenaga Harian Lepas (THL) itu juga menjadi kendala kami terhadap pelayanan pengangkutan sampah.

Secara ideal satu Kelurahan itu satu kendaraan pengangkutan sampah. Sehingga tidak terjadi keterlambatan pengangkutan sampah.

” Karena kita memang belum memiliki kata ideal itu yah kita mohon maaf barangkali ada beberapa titik yang kita itu belum maksimal untuk dilayani, “paparnya.