Ambu Rita Laraswati: Budak Angon Cerminan dari Tipe Pemimpin Masa Depan

Fokus Jabar Sosial

Pewarta : Aep Saepudin

KAB.GARUT. FOKUSPRIANGAN.ID – Salahsatu pengisi acara dalam SARESEHAN Ke II yang di selenggarakan oleh FAHMI TAMAMI Garut kerja bareng Media FokusPriangan.id adalah Budayawati Garut Ambu Rita Laraswati, Dengan kepiaweannya mengolah bahasa dan intonasi yang baik membuat para peserta terpesona dengan penampilan serta action dari Ambu Rita Laraswati yang membacakan isi Pidato Otto Iskandar Dinata, Panglajang 1938.

“Nonoman Sunda, Pasundan teh lemah cai aranjeun.

Hai Pemuda Indonesia..!
Indonesia adalah tanah air kalian.

Artinya: Anjeun nu boga kawajiban ngabdi ka lemah cai, tapi gigireun ieu kawajiban, anjeun ngabogaan hak pikeun hirup di tanah sorangan
Artinya: Kalian mempunyai kewajiban mengabdi kepada tanah air kita Indonesia; akan tetapi, di samping kewajiban, kalian juga memiliki hak untuk hidup layak di tanah sendiri. Tanah Indonesia.” Ucapnya.

Upama anjeun teu wekel ngasah awak, teu pamohalan, Nonoman Sunda di lemah caina teu kabagean alas, kapaksa kudu nyamos lantaran kalindih ku golongan sejen. Artinya Seandainya kalian tidak mau bekerja keras dan tekun dalam melatih diri, Pemuda Indonesia di tanah airnya sendiri tidak akan pernah mendapat bagian apa apa, dan akan terpaksa harus menyerah kalah karena tergilas oleh bangsa lain.”Cetusnya.

Ku sabab eta, geuwat bareunta, geuwat kukumpul tanaga jeung pakarang, nu diwangun ku kaweruh pangpangna adat tabeat anu kuat, nyaeta kawekelan, kadaek, kakeyeng, karep jeung kawanen. Artinya:

Oleh karena itu, ayok buka mata. Ayok kumpulkan tenaga dan pikiran yang dibangun menjadi suatu kebiasaan dan tabiat yang kuat dan konsisten yaitu kerja keras, kemauan keras, tahan banting dan penuh dengan keberanian. Imbuhnya.

Geura rarasakeun, pisakumahaeun teuing pinalangsaeunana upama Nonoman Sunda ngan kabagean harkat kuli jeung jongos, paling negtog jadi jurutulis, cindekna ngan kabagean pangkat laladen, tur di bali geusan ngajadi sorangan. Artinya
Ayo kita rasakan, bagaimana kira kira jika pemuda Indonesia hanya kebagian jatah kuli Ayo kita rasakan dan bayangkan. Bagaimana kira-kira jika pemuda Indonesia hanya kebagian jatah kuli dan jongos yang pekerjaaannya paling tinggi hanya menjadi juru tulis di tempat kita dilahirkan dan dibesarkan di Tanah Air Indonesia.”Ujarnya penuh semangat.

Baid, baid nu kitu mah sing jauh ti tanah Sunda.!

Amit Amit hal hal seperti itu semoga tidak akan pernah terjadi di tanah air Indonesia kita ini ….!!!

Otto Iskandar Dinata, Panglajang JOP. No. 6/7/1938

Tanah air kita, saat ini sudah di tempati dan di duduki bangsa lain, kedaulatan kita hilang, hilang merdeka kita. Bersyukur jika kita lepas dari penjajah negeri kita, hak tanah kita kembali pada kita, apakah kitapun harus saling ribut dan berebut dengan sesama saudara.?. Lingkungan kita harus ada yang menata, megurus dan menjaga, dari keamanan dan rakusnya bangsa luar.
Jika kita pemilik hak tidak berjuang untuk hak kita,maka hak kita, akan di kuasa oleh bangsa lain atau pun orang lain.

Di antara kita jangan berebut, maluuu.
pakailah hak kita. Sangat terinspirasi kata-kata karuhun bangsa kita, kata jangan hanya kata-kata, berkatalah sama dan bergerak segera.!!!

Nonoman Sunda, hudang, geuraaa hudang.!!
Ajak Ambu Rita Laraswati penuh semangat.