Beredar Video Tawuran Antar Sekolah Menegah Pertama Negeri dan Swasta di Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi, Kepolsian Lakukan Sweeping

FOKUS SUKABUMI Sosial

Pewarta: Eka Lesmana

SUKABUMI.FOKUSPRIANGAN.ID – Catatan hitam dunia pendidikan kembali menorehkan tintanya dalam dunia pendidikan di Kabupaten Sukabumi, tidak lama berselang setelah muncul kabar pembacokan siswa SD di palabuhanratu, sudah beredar lagi video tawuran pelajar di wilayah Simpenan Kabupaten Sukabumi.

Menurut Kapolsek Simpenan AKP Dadi S.Pd, anggota Polsek Simpenan bersama – sama pihak Satpol PP Kecamatan Simpenan melakukan Sweeping ke salah satu sekolah menengah pertama negeri dan swasta yang berada di Kecamatan Simpenan pasca beredarnya video perkelahian (tawuran) dengan menggunakan sajam (senjata tajam) jenis celurit dan Gir motor.

“Kejadian tersebut terjadi pada hari jumat sekira 13.00 WIB di Jalan Raya Simpenan Bojong kopo tepatnya di depan Alfa Mart Simpenan Kejadian perkelahian tersebut tidak berlangsung lama karena langsung di bubarkan,” ujarnya Senin (06/03/23)

Masih menurutnya dari hasil swefing yang dilakukan pada hari senin didapati para pelaku tawuran tersebut, atas nama R (15), HS (15), E (14), G (15), M (15), F (13). Kejadian tawuran tersebut di rekam oleh Saudara F yang merupakan Alumni salah satu SMP Swasta

” Dan kami memamnggil para orang tua siswa beserta perwakilan dari pihak ke 2 sekolah yang dihadiri oleh wakil kepala sekolah tersebut untuk di laksanakan upaya penyelesain oleh kedua belah pihak serta di buat surat pernyataan bahwa kedua belah pihak tidak akan mengulangi perbuatannya, yang berlangsung di aula Kecamatan Simpenan” ungkap Kapolsek Simpenan.

Sementara itu di hubungi terpisah Sekretaris umum Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Sukabumi Aldi nugraha kembali berkomentar, hal ini sangat miris karena semakin terlihat bahwa degradasi moral dikalangan pelajar memang benar adanya.

“Itu membuktikan bahwa Dinas Pendidikan tidak siap menanggulangi hal-hal seperti itu, kurang dari satu minggu dua kejadian kekerasan yang dilakukan pelajar terjadi di ibu kota kabupaten Sukabumi,” ujarnya.

Lanjut Dia, Bahkan ada masyarakat yang speek up di media sosial tentang keluarganya yang menjadi korban bulying, lagi-lagi ini menjadi catatan kelam dunia pendidikan di Kabupaten Sukabumi.

“Dilihat dari kejadian-kejadian tersebut, dinas pendidikan kabupaten Sukabumi minim formulasi untuk menanggulangi kenakalan remaja ditingkat pelajar sehingga banyak kasus yang beulang-ulang terjadi. Maka dari itu sudah selayaknya dinas pendidikan Kabupaten Sukabumi di evaluasi kinerjanya, karena tidak ada dampak signifikan dalam penanggulangan kenakalan remaja, hal ini sudah menjadi masalah serius untuk ditindak lanjuti,” cetusnya.

Aldi berharap, saya selaku sekretaris umum HMI Cabang Sukabumi semoga hal-hal seperti itu jangan sampai terjadi lagi, karena bagaimanapun juga pelajar adalah pewaris peradaban bangsa, jika pelajarnya rusak maka peradabannya pun akan rusak.