Denis : Kegiatan Lomba Busana Muslim Kreasi Batik Islami Gelaran Kency Production, Pertanda Geliat Model Sudah Bangkit

Fokus Kota Tasik Sosial

Redaksi

KOTA TASIK, FOKUSPRIANGAN.ID – Setelah vakum sejak tahun 2019 yang lalu, didorong adanya rasa kangen menyelenggarakan kegiatan event, khususnya di bidang modeling, Alhamdulillah di tahun 2023 ini dapat kembali menggelar kegiatan, yang mana pada kegiatan ini digelar dalam rangka anniversary ke 26 tahun Kency production dan juga milad ke-52 pimpinan dari Kency production du salah satu Rumah Makan di Jalan KHZ Mustopa pada Minggu malam (22/01/23).

Hal ini diucapkan pimpinan Demida Artis Manajemen yang juga sebagai salah satu juri di kegiatan ini, Denis Suwargani saat di temui awak media di lokasi kegiatan

Dari kegiatan-kegiatan ini mudah-mudahan menjadi acuan ke depannya. Inshaa Allah geliat model akan bangkit lagi di Kota Tasikmalaya.

Tentunya di karenakan di Kota Tasikmalaya ada satu aturan yang tidak bisa dilanggar oleh kita yakni Perda Tata Nilai, Alhamdulillah kita, setelah acuan dari kegiatan yang digelar bulan yang lalu yang ada sedikit miss dalam kegiatan modeling yang sama dan kita ini suatu perbaikan bahwa di modeling juga kreatifitas dengan busana yang seperti ini busana muslim kreasi dari batik memang indah di pandang mata.

Kegiatan ini menjadi suatu percontohan bagi teman-teman EO yang lain khususnya di bidang modeling, bahwa nanti ke depannya kita tetap mengadakan kegiatan atau geliat model ini akan bangkit kembali tetapi dengan aturan-aturan yang ada, untuk di Kota Tasikmalaya itu ada Perda Tata Nilai dan itu akan kita pegang untuk kegiatan-kegiatan berikutnya.

Kegiatan ini kan skalanya Jawa Barat, jadi peserta yang mengikuti kegiatan ini ada yang dari Bandung, Banjar, Ciamis, Garut dan Sumedang itu ada. Nah ini yang jadi PR kita kan, seperti kemarin salah satu contoh kegiatan kita juga skala Nasional, mereka yang diluar Kota Tasikmalaya kan tidak tahu ada suatu aturan di Kota, Tasikmalaya, inilah tugas kira untuk mensosialisasikannya, bukan saja di internal kita di Kota Tasikmalaya justru ke teman-teman yang ada di luar Kota Tasikmalaya.

Intinya kita sebagai dari Dewan Kesenian Tasikmalaya, kita wajib mensosialisasikan itu dan juga harus selektif akan event organizer dari luar yang akan mengadakan acara karena tetap ujung-ujungnya dampaknya yang ada di Kota Tasikmalaya.

Memang, kami ini ingin mentaati aturan dari Perda Tata Nilai tersebut, dan akan mensosialiisasikannya ke yang lain tetapi kami sendiri tidak tahu isi dari Perda Tata Nilai tersebut, cuma untuk tanggung jawab kita untuk mensosialisasikan kita kan harus punya bekal dalam arti tahu akan Perda, Tata Nilai itu. Khususnya kami di bidang fashion, supaya nanti kami ke teman-teman yang dari luar kota bisa bilang kang, wajahnya di Kota Tasik itu harus, seperti ini dan ini wujudnya ini isi Perda dan aturannya seperti ini silahkan dipelajari dulu, jadi nanti tahu seperti apa batasan-batasan busana yang harus dikenakan, jadi enak kita bersosialisasi nya dengan teman – teman.

Makana kami ingin bersilaturahmi dengan pemangku kebijakan, ingin tahu sih sebenarnya gimana, apa supaya kami betul-betul mentaati. Karena tujuan saya di Dewan Kesenian justru ingin Kota Tasikmalaya yang betul-betul Kota Santri yang religius itu bisa terwujud tetapi dengan kata lain konteksnya harus jelas.

“Kami dari rumpun modeling dan manajemen model mendukung penuh aturan yang ada di Kota Tasikmalaya, malah kami juga ingin mensosialisasikan itu ke teman-teman dari luar. Buktinya kegiatan saat ini, kita berembug bersama, kang coba kita walaupun bukan moment Ramadhan yuk kita bikin lomba busana muslim. Karena kita harus taat akan aturan dan itu disepakati. Alhamdulillah terlaksana dengan sukses lomba busana muslim dengan kreasi yang luar biasa, “paparnya