Bocah Perempuan di Cicurug Menjadi Korban Permainan Latto Latto Sehingga Harus Dirawat di Rumah Sakit

FOKUS SUKABUMI Sosial

Pewarta: Rusdi

SUKABUMI. FOKUSLRIANGAN.ID – Bocah malang yang bernama Agnia (5) warga Kampung Tenjolalya Rt 04/05, Desa Cisaar Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi, terpaksa dilarikan ke rumah sakit akibat menjadi korban permainan lato lato, lantaran mengalami luka sobek pada bagian ibir bagian bawah.

Berdasarkan informasi yang diperoleh menyebutkan, peristiwa itu terjadi pada hari Senin (9/1/23) sekitar pukul 15.30 WIB saat itu korban sedang menyaksikan sejumlah teman-temannya yang sedang asyik bermain Latto-latto, tak jauh dari rumah korban. “Pada saat menghampiri, korban niatnya hanya ingin menyaksikan, bukan untuk main Latto-latto, karena korban melihat keseruan teman-temannya yang asyik memainkannya,” kata Siti Jamilah (38) salah seorang Kader Pembangunan Manusia (KPM) Desa Cisaat.

Menurutnya, saat itu teman-teman korban bermain Latto-latto dengan penuh canda tawa dan diwarnai aksi dorong antar temannya. “Hingga akhirnya ditengah keseruan teman-temannya yang bermain latto-latto itu, tanpa disengaja Latto-latto yang dimainkan temannya itu mengenai bibirnya, jadi langsung mengenai bibir korban hingga mengalami luka sobek,” ungkapnya.

Melihat kejadian tersebut, kata Siti, korban langsung dibawa oleh kedua orang tuanya ke klinik terdekat, namun karena lukanya serius akhirnya korban dirujuk ke RS BMC. “Sesampainya di RS BMC, korban langsung ditangani oleh medis dan dijahit,” jelas Siti.

Kini, lanjut dia, setelah dilakukan tindakan pengobatan akhirnya korban kembali dibawa pulang ke rumahnya.
“Alhamdulilah sudah ditangani. Hanya saja 2 hari ke depan korban harus kontrol kembali,” pungkasnya.

Sementara itu, Camat Cicurug, Ading, ketika dikomfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Menurut korban sudah dilakukan oleh penanganan oleh pihak rumah sakit. “Saat ini korban yang berusia 5 tahun sudah boleh pulang ke rumahnya,” ujar Ading. Permainan lato-lato yang viral di media sosial ini, diakuinya hingga saat ini masih menjamur di wilayah kecamatan yang tengah dipimpinnya tersebut.

Bagaimana tidak, permainan tersebut kerap dilakukan mulai dari anak-anak, muda-mudi hingga bapak-bapak dan ibu-ibu semuanya kompak memainkan permainan ketangkasan otak ini. “Namun yang kami sayangkan permainan ini tergolong memiliki tingkat bahaya yang lumayan tinggi. Iya, contohnya saja seorang anak yang merupakan warga kita menjadi korban akibat permainan lato-lato tersebut,” ujar Ading.

Ia berharap agar seluruh orang tua dapat mengawasi anak-anaknya, terutama yang membahayakan. Termasuk permainan lato-lato yang saat ini lagi ramai dan viral di media sosial. “Permaianan lato-lato ini hampir menyebar di semua kalangan. Salah satunya, korbanya sekarang menimpa warga kita dan untuk itu, saya menghimbau kepada orangtua agar mengawasi anak-anaknya,” tandasnya.