Pewarta: WAN
KOTA BANJAR. FOKUSPRIANGAN.ID – Bertempat di Aula Dispora Kota Banjar. Wakil Wali Kota Banjar, H. Nana Suryana,S.Pd.,M.H., membuka Kegiatan Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) Pemuda/KNPI Kota Banjar tahun 2022. Kamis (05/01/23).
Rapimda ini dihadiri oleh Ketua DPRD Kota Banjar, Perwakilan Forkopimda Kota Banjar, Pengurus KNPI Provinsi Jawa Barat, Ketua KNPI Kota Banjar serta Perwakilan OKP Se-Kota Banjar. Kegiatan ini merupakan sebuah persiapan menjelang pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) yang didalamnya akan membahas tentang tata tertib pelaksanaan musda, kebijakan serta proses pelaksanaan Musda. Hasil dari rapimda ini akan menjadi lahir rekomendasi untuk melaksanakan Musyawarah Daerah.
Dalam arahanya, Wakil wali Kota mengatakan bahwa pemuda mempunyai peranan penting dalam pemerintahan. Peran pemuda diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dan mendukung
program pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah Kota Banjar dengan memberikan ide, gagasan serta inovasi baru dalam upaya meningkatkan pembangunan di Kota Banjar.
“Jika melihat sejarah perjuangan sebelum Indonesia merdeka maupun paska kemerdekaan, peran pemuda tidak boleh diabaikan, karena pemuda merupakan
penerus perjuangan generasi terdahulu untuk mewujukan cita-cita bangsa. Pemuda menjadi harapan dalam setiap kemajuan di dalam suatu bangsa, ucap wakil wali kota. Lebih lanjut wakil wali kota menuturkan bahwa, Pemerintah Kota Banjar terus berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kota Banjar.
Menurutnya, Potensi Pariwisata di Kota Banjar tidak terlalu besar, salahsatu upaya Pemerintah adalah dengan menjadikan Kota Banjar menjadi Kota Tujuan event dengan menggelar event secara rutin.
“Disinilah peran penting pemuda dalam melakukan promosi event Kota Banjar. Saya berharap pemuda dapat berperan aktif dalam pengorganisasian event-event yang digelar.’jelas wakil wali kota.
Disinggung tentang Proses Rapimda,
Wakil wali Kota mengatakan bahwa
proses dinamika dalam pelaksanaan
Rapimda adalah hal biasa terjadi.
Perbedaan pendapat atau pandangan
merupakan hal yang wajar. Hal tersebut
dapat menjadi sebuah pembelajaran
demokrasi bagi para pemuda.
“Saya yakin, dinamika pasti terjadi.
Namun yang paling penting, tetap
menjaga soliditas, sehingga
mengerucut menjadi suatu organisasi
yang Kokoh dan Solid.”pungkasnya.