KH. Asep Ridwan, Sesepuh Pontren Suci: Solusi LGBT Harus Diberikan Pekerjaan Yang Layak

Fokus Jabar Sosial

Pewarta : Aep Saepudin

KAB.GARUT. FOKUSPRIANGAN.ID – Salahsatu cara untuk tidak berkembangnya/penyebaran pelaku LGBT adalah mereka harus di berikan pekerjaan yang layak, kenapa ..? karena sebagian besar yang berprilaku menyimpang tersebut di sebabkan karena tidak punya pekerjaan.” Demikian disampaikan KH. Drs. Asep Ridwan, M.Ag ketika di minta pendapatnya seputar hasil kajian tentang LGBT yang di gelar oleh Aliansi Umat Islam Garut,, Sabtu, (31/12/22) di Pontren Suci Kec. Karangpawitan Kab. Garut.

Selanjutnya di tuturkan KH. Asep Ridwan yang juga menjabat sebagai Kepala Sekolah SMA Assiddiqiyah bahwa Pelaku LGBT itu, benar adanya, bahkan ada dari mereka sengaja datang kepada saya untuk meminta do’a agar pekerjaan/profesinya diberikan kelancaran/kemajuan, akhirnya saya berikan nasihat, lalu orang tersebut menangis menyadari akan perbuatannya yang bertentangan dengan syariat Islam.” Ungkapnya.

“Solusi lain buat para pelaku LGBT adalah perlu dibina oleh lembaga khusus yang menanganinya, jangan di gabungkan kepada dinas sosial, ingat bahwa kebanyakan dari mereka itu berprofesi sebagai perias pengantin, pemandu lagu di cafe dan teman kencan, mereka tidak bisa bekerja seperti kita, maka perlu adanya pelatihan dan pembinaan yang khusus sehingga mereka bisa bekerja di pabrik atau perusahaan lainnya.” Cetusnya.

Lebih lanjut di jelaskan H. Asep Ridwan yang juga menjabat sebagai Ketua MUI Kec. Karangpawitan, mengenai hukum LGBT sudah jelas Haram karena termasuk pada perzinahan, maka perlu perhatian khusus dari Pemkab Garut dan DPRD Garut untuk segera dibuatkan PERDA tentang LGBT biar jelas payung hukumnya dan nanti akan ada anggaran biayanya, mustahil dalam pembinaan untuk bisa memulihkan perilaku seks bebas tanpa di topang oleh dana yang memadai.” Tandasnya.

“Apalagi jika benar tentang jumlahnya sebanyak 3000 orang, maka di perlukan dana yang cukup besar, kita tidak bisa hanya bicara/teriak tolak/kucilkan Pelaku LGBT, maka tidak ada solusinya, jadi perlu karya nyata yaitu sediakan lapangan pekerjaan yang layak dan di buatkan lembaga khusus untuk menangani, membina, menasihati, membingbing dan menumbuhkan bakat/keahlian yang pada dirinya untuk di kembangkan potensinya sehingga bisa mendapatkan pekerjaan yang layak.”. Pungkasnya.