Ketua MUI Garut: LGBT Termasuk Penyakit Menular

Fokus Jabar Sosial

Pewarta : Aep Saepudin

KAB. GARUT. FOKUSPRIANGAN.ID – Adanya rumor di beberapa media online atau medsos tentang dugaan adanya ribuan anggota Komunitas Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) di Kabupaten Garut, Jawa Barat masih menjadi pembahasan oleh beberapa kalangan. Dimana di prediksi bahwa “Penyakit” LGBT di Wilayah Kabupaten Garut sudah lama sekali terditeksi keberadaannya.

Aliansi Umat Islam (AUI) yang dipimpin oleh para tokoh pimpinan pondok pesantren di Garut, kembali diundang DPRD Garut, terkait temuan 3.000 orang yang masuk Komunitas LGBT. Belum lama ini.

Dalam Audensi tersebut, AUI (Aliansi Umat Islam) Garut, menghadirkan Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Garut, yang mengemukakan bahwa di duga/di prediksi ada sekitar 1.004 warga Garut yang positif HIV akibat perilaku seksual menyimpang.

Keberadaan orang tersebut, tidak hanya di wilayah perkotaan saja tetapi sudah merambah ke beberapa kecamatan, usianya pun beragam, mulai dari ABG, remaja, dewasa maupun orang tua.

Menyikapi hal ini, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Garut, KH. Sirojul Munir, yang biasa disapa Ceng Munir, menyampaikan, bahwa Jumlahnya tidak sebanyak apa yang belakangan ini ramai diperbincangkan ditengah masyarakat,”ucapnya Kamis (29/12/22).

“Di Garut LGBT sudah ada sejak lama bukan hanya diperkotaan saja, tetapi sudah ada di tiap kecamatan. Tapi saya tidak yakin kalau jumlahnya mencapai tiga ribuan, angka dari mana itu, terlalu banyak, dan itu harus dibuktikan, apa dari hasil survey atau sebatas percenahan..?,” Ujarnya tegas.

Selanjutnya Ceng Munir menuturkan bahwa informasi LGBT itu sangat meresahkan masyarakat. Kalau video dan foto yang sekarang beredar ditengah masyarakat bisa saja itu kejadianya diluar negeri.” Ungkapnya.

“Jadi saya pastikan jumlah sampai tiga ribuan terlalu banyak dan tidak akurat, untuk itu perlu dibuktikan secara riil oleh pihak dinas terkait.” imbuhnya.

Lebih lanjut KH. Sirojul Munir mengimbau kepada masyarakat, Jangan sampai melakukan pergaulan dengan kelompok LGBT, karena itu termasuk penyakit menular.” Tegasnya.

“Yang sehat saja yang bukan LGBT kalau gaul sama mereka pasti akan kena. LGBT itu menular tidak bisa diobati dengan mudah. Ya semacam mengkonsumsi Narkoba,” Tutur Ceng Munir.

Ceng Munir menuturkan, Jika ada kelompok maupun perorangan atau kelompok LGBT yang menyimpang dan mengganggu aktivitas masyarakat, agar segera melapor.” Katanya.

“Kalau menemukan orang yang berperilaku menyimpang seperti LGBT, kami berkewajiban memberikan pembinaan dan penyadaran. Segera laporkan kepada kami, dan kami juga pasti akan berkoordinasi dengan pihak dinas instansi terkait.” Pungkasnya.