Redaksi
KOTA TASIK, FOKUSPRIANGAN.ID – Penjabat Wali Kota Tasikmalaya Dr Cheka Virgowansyah, S.STP., ME bersama Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya Drs H Ivan Dicksan Hasannudin, M.Si menghadiri evaluasi pelaksanaan vaksinasi covid-19 tingkat Kota Tasikmalaya di salah satu ruang pertemuan yang berada di salah satu mall di Jalan KHZ Mustopa, Rabu (21/12/22).
Dalam sambutannya Dr Cheka Virgowansyah, S. STP., ME mengatakan berdasarkan data dari Disdukcapil Kota Tasikmalaya, sasaran vaksinasi di Kota Tasikmalaya, usia 6 tahun ke atas yakni 629.693 atau 70% dari jumlah penduduk Kota tasikmalaya.
Capaian vaksinasi covid-19 di Kota Tasikmalaya sampai dengan tanggal 20 Desember 2022 untuk dosis I mencapai 95,59%,Dosis II mencapai 75,91%, Dosis III/ booster mencapai 55,17% dan dosis IV/ booster II mencapai 4,37%, masih endah karena sasaran baru untuk para nakes.
Capaian dosis I dan II telah mencapai terget yang ditetapkan Pemerintah dan WHO yakni 70%. Namun vaksin ke III atau booster mengalami kendala pada
upaya pencapaian karena masyarakat mulai kurang memprioritaskan vaksinasi dikarenakan berbagai alasan.
Kasus covid-19 di Kota Tasikmalaya, secara akumulatif sampai dengan 20 Desember 2022 terdapat 20.336 kasus, pasien sembuh sebanyak 19.670 orang dan yang meninggal 612 orang dengan Kasus yang aktif sebanyak 54 orang.
Pandemi belum usai, harapan kepada masyarakat untuk senantiasa waspada, termasuk upaya vaksinasi yang harus diselesaikan.
Diharapkan kepada dinas kesehatan dan stakeholder kesehatan untuk terus berupaya meningkatkan capaian vaksinasi hingga seluruh masyarakat Kota Tasikmalaya mendapatkan vaksinasi sehingga akan meningkatkan Herd Immunity atau kekebalan kelompok di masyarakat yang kemudian. menjadi Herd Protection (perlindungan kelompok).
Maksimalkan pelayanan vaksinasi di fasilitas kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit, maupun tempat lain yang memungkinkan dilaksanakan vaksinasi serta menggandeng komunitas- komunitas untuk mempercepat upaya vaksinasi.
“Dengan sinergitas dan kolaborasi bersama, yakin akan mempercepat perubahan status dari pandemi menjadi endemi. Kesehatan akan bermuara pada kesejahteraan,” ucapnya.