Sempat Demo, Ratusan Sopir Angkot Keluhkan Jalan Rusak di Cikembar, Begini Tanggapan Kepala UPTD Pengelolaan Jalan Dan Jembatan Wilayah Pelayanan 2 Sukabumi

FOKUS SUKABUMI Sosial

Pewarta: Eka Lesmana

SUKABUMI. FOKUSPRIANGAN.ID – Sebanyak 197 unit angkot dengan 200 sopir jurusan Lembursitu- Cikembang nomor trayek 19 menggelar aksi unjuk rasa di depan pabrik semen yang berada di Jalan Pelabuhan II Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi pada Senin (12/12/2022).

Aksi tersebut dipicu terkait kerusakan jalan yang kerap menimbulkan korban. Salah satu sopir Angkutan jalur 19 Haryono mengatakan jalan rusak sama kendaraan berat SCG mau unjuk rasa sampaikan aspirasi agar segera diperbaiki kondisi jalan rusak sudah dua bulan. Penumpang terhambat perjalanan, kalau kerugian materil kerusakan mobil angkot,” kata Haryono kepada wartawan,

Sopir angkot lain yang ikut aksi tersebut Sukandi (48 tahun) mengatakan, Aksi ini dipicu dengan Jalan rusak dari Lembursitu-Cikembang.

“Ini tuntutan dari kita sebagai supir sama masyarakat semua angkutan umum, mobil pribadi. Ini kan jalan-jalan pda rusak semua, Udah banyak kecelakaan, mobil juga pada rusak. Jadi kita menuntut pihak yang bertanggungjawab, kita cuma tau Pabrik semen ,” kata Sukandi

Koordinator Aksi Nendar Supriyatna mengatakan, Aksi kali ini hasil dari diskusi dengan para sopir angkot jurusan Lembursitu-Cikembang bahwa pabrik semen menurut mereka menjadi salas satu penyumbang jalan rusak.

“Hari ini kita meminta kejelasan terkait perbaikan jalan jalur pelabuhan 2. Karena hasil kita diskusi dengan kawan-kawan driver angkot yaitu bahwa Pabrik semen ini adalah penyumbang lalu lintas kendaraan terbesar diantara perusahaan lain. Jadi dari sisi beban tonase dan sebagainya. Perusahaan ini yang menyumbang rute di jalur ini,” ujarnya

Jalan rusak tersebut selain dikeluhkan oleh para sopir angkot, jalan rusak juga menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas bahkan merenggut nyawa.

“Ditambah lagi kemarin ada satu korban meninggal dunia itu anak kecil di jalur ini. Dan info yang kita dapatkan diduga juga kendaraan yang melindas korban tersebut adalah kendaraan yang berhubungan dengan perusahaan ini, Maka wajar ketika kita meminta supaya diperhatikan, jangan hanya ketika perbaikan itu cukup satu bulan. Keluhan sopir angkot itu servis mobilnya semakin banyak. Otomatis beban hidup kita ini ditambah apalagi ekonomi sedang sulit jadi semakin berat,” jelasnya.

Pantauan di lokasi pada pukul 12.00 WIB para sopir angkot kembali mulai melakukan aktivitas operasinya sebab sudah ada keputusan hasil audensi dengan pihak pabrik semen.

“Merespon dari pihak pabrik semen sudah merespon bahwa mau ada perbaikan jalan secepatnya, titik-titik yang paling rawan kaya yang di cilangkap di GSI blok A dan B mau ada perbaikan besok, selain perbaikan ada juga kesepakatan penertiban jam larangan kendaraan pabrik semen melintas seperti dari jam 5 pagi sampai jam 9 pagi terus dari jam 3 sore sampai jam 7 malem, sebab itu mobilitas masyarakat sangat mengganggu kalau gak pakai jam larangan,” Kata Haryadi ketua jalur angkot 19 jurusan cikembang lembursitu.

Menanggapi hal itu, Kepala UPTD Pengelolaan Jalan Dan Jembatan Wilayah Pelayanan 2 Sukabumi Ari Haidriyansyah mengatakan, Jalan tersebut yang merupakan jalan Provinsi selalu dilakukan penanganan dan pemeliharaan rutin, dan pada 2023 rencananya akan diperbaiki sepanjang kurang lebih 3,7 Kilometer.

“Pada tahun anggaran 2022 perbaikan jalan dilakukan penanganan dengan pemeliharaan rutin, pada tahun anggaran 2023 secara bertahap penanganan dilakukan dengan pemeliharaan berkala sepanjang kurang lebih 3,7 Km ( mulai jembatan cipeundeuy – pasar pangleseran) serta pemeliharaan rutin terus dilakukan,” kata Ari saat dihubungi