Pewarta : Eka Lesmana
SUKABUMI. FOKUSPRIANGAN.ID – Mantan narapidana teroris ( Napiter) Robby Rubiansyah alias Abu Askar buka-bukaan mengungkapkan pergerakan Jamaah Ansharut Daulah ( JAD ), setelah Agus Sujanto, salah seorang yang diduga anggota JAD melakukan bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar Bandung, dan menewaskan satu orang polisi dan melukai 10 orang polisi dan 1 warga setempat, pada Rabu (7/12/22).
Diketahui, Robby Rubiansyah alias Abu Askar merupakan mantan anggota JAD Sukabumi-Cianjur. Dia pernah melancarkan operasinya pada 2013 lalu di Vihara Ekayana dan Kedutaan Besar Myanmar. Setelah bebas dari Lembaga Kemasyarakatan, ia mengaku kembali ke NKRI.
Robby mengungkapkan, JAD Bandung memang salah satu cabang JAD yang masih aktif. Mereka, memiliki ideologi dan solidaritas yang kuat terhadap jemaahnya.”Saya melihat ada sekian banyak bahasanya cabang JAD, memang salah satunya masih aktif itu Bandung, Bandung Raya lah bahasa mereka. Memang saya akui teman-teman JAD yang masih aktif itu punya solidaritasnya tinggi, artinya sesama jemaah pasti dibantu sampai betul-betul bisa mandiri,” tuturnya kepada wartawan, Kamis (8/12/22).
Ketika solidaritas kuat, ucap Robby, mereka bantu. Bahkan dulu ketika dirinya masih berkiblat kepada mereka, bahasa mereka ketika ada ikhwannya (saudara jemaah) tertangkap, mereka biayai keluarganya dari uang kas. “Saya alami sendiri, tiga tahun di dalam, keluarga istri anak disupport,” kata Robby.
Ia mengungkapkan, beberapa tokoh JAD Bandung Raya yang diketahuinya seperti Yayat Cahyadi, pelaku bom panci di Taman Pandawa, Kota Bandung pada 2017 lalu. Sama seperti Agus Sujatno, Yayat Cahyadi juga asalnya eks napiter yang kembali menjadi bomber.
Ia mengatakan, alasan terkuat para mantan napiter kembali menjadi bomber adalah faktor ekonomi. Setelah mereka bebas dari lapas, kata dia, tak ada kegiatan sedangkan kebutuhan ekonomi pun menjadi tuntutan yang harus dipenuhi.
Menurutnya, dari pemerintah pun bukannya nggak ngasih bantuan, tapi untuk hari ini hitungan ngasih modal Rp 5 sampai Rp 10 juta cukup buat apa modal usahanya. “Makanya saya bilang faktor ekonomi yang menyebabkan mereka kembali lagi, kesulitan lah,” ucap Robby.
Diberitakan sebelumnya, ledakan bom mengguncang Polsek Astana Anyar, Bandung. 11 korban, 10 diantaranya polisi dan 1 orang warga dari korban polisi tersebut meninggal dunia akibat ledakan bom tersebut saat apel pago, dia adalah Aiptu (anumerta) Sofyan.