Pewarta: Rusdi
SUKABUMI. FOKUSPRIANGAN.ID – Dampak resesi ekonomi global, PT Pratama Abadi Industri, sebuah perusahaan sepatu yang berlokasi di Desa Titisan, Jalan Raya Sukabumi – Cianjur Kecamatan Sukalarang Kabupaten Sukabumi terpaksa melakukan pengurangan karyawan sebanyak 20 persen karyawannya secara berkala dari total 20 ribu jumlah karyawannya atau sekitar 2 ribu karyawannya sebagian telah mengundurkan diri secara sukarela.
Hal itu di katakan General Manager (GM) PT. Pratama Abadi Industri, Lutfi Ahmad kepada wartawan, Senin (5/12/22).
Ia menuturkana, seluruh pabrik sepatu, industri garmen dan padat karya yang oreantik export semuanya terdampak.
“Karena pasaran kita dunia kalau situasi di luarnya tidak kondusip seperti yang terjadi antara Ukraine dan Rusia hingga berdampak pada ekspor berkurang. Akibat saling embargo, terutama yang bertujuan ke negara Eropa. Hari ini mereka lebih penting makan dari pada beli sepatu,” terang Lutfi.
PT. Pratama sendiri kata Lutfi, ekspornya lebih banyak ke Eropa seperti Amerika, Jerman dan negara lainnya, meski pun ada juga yang pemasaran ke Asia seperti Jepang. “Dengan adanya krisis global ini, maka sangat berdampak pada produksi maupun ekspor perusahaan. Kita ini perusahaan job order, ordernya yang pasti pasti aja. Intinya, jika perusahaan ada order, maka ada banyak karyawan. Tapi jika tidak ada order, tidak ada kerja, otomatis aktivitas berkurang,” ujarnya.
Lutfi menambahakan bahwa pengurangan karyawan Pratama sebelumnya itu cukup kondusif, karena Faktor kepercayaan karyawan terhadap sarikat pekerja dan perusahaannya besar. “Sudah kita coba pada saat pandemi Covid-19. Hampir ribuan karyawan kita kurangi akibat Covid. Tapi setelah Covidnya landai kita panggil kembali karyawan kita yang saat itu terdampak,”imbuhnya.
Lutfi memohon kepada karyawan, dengan adanya krisis dunia ini, untuk mengundurkan diri secara sukarela. “Kita kasih pesangon-nya sesuai dengan UU ketenaga kerjaan satu kali PMTK dan plus hak hak mereka,” ucap Lutfi.
InsyaAllah ujarnya, nanti setelah krisis nya berakhir, ordernya naik, karyawan yang kemaren mengundurkan diri akan direkrut kembali. “Berdasarkan data dari HRD dan Sarikat pekerja sesuai komitmen dengan catatan Perusahaan normal kembali,” kata Lutfi.
Dia berharap dengan adanya kondisi seperti ini semua lapisan, termasuk pemerintahan, institusi-institusi dan yang lainnya memahami situasi saat ini, karena posisinya memang sama-sama sulit.
“Saya berharap kepada pemerintah harus bisa menjaga tatanan, supaya investor tetap aman, terkendali, kondusif agar bisa berjalan dengan roda dan ritme nya perusahaan sesuai kemampuannya. Apabila hal tersebut tidak terkendali perusahaan tidak akan berjalan,” tandas Lutfi.