Kelurahan Kahuripan Gelar Pelatihan Budidaya Ikan Lele Dalam Ember Bagi Kader Posyandu

Fokus Kota Tasik Pemerintahan Sosial

KOTA TASIK. FOKUSPRIANGAN.ID – Penerapan teknologi Budidaya Ikan lele dalam Ember atau yang biasa disebut Budikdamber dapat menjadi salah satu jawaban untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga. Selain memenuhi kebutuhan akan protein hewani yang didapatkan dari ikan, teknik budidaya yang mengadopsi sistem akuaponik ini juga menghasilkan sayuran untuk dikonsumsi.

Perlu di ketahui Budikdamber ini merupakan teknik budidaya ikan ramah lingkungan yang memadukan antara budidaya ikan dan sayuran dengan menggunakan sarana ember sebagai wadah budidaya ikan serta memanfaatkan air media budidaya untuk tumbuh kembang tanaman sayuran.

Untuk hal tersebut pemerintahan Kelurahan Kahuripan melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan pelatihan budidaya ikan lele dalam ember (Budikdamber) hal tersebut di lakukan guna memacu produktifitas masyarakat terutama di masa pemulihan ekonomi seperti sekarang. Kegiatan pelatihan itu di gelar di aula Kelurahan Kahuripan Kec.Tawang Kota Tasikmalaya Rabu (09/11/22).

Dalam kegiatan itu hadir Camat Tawang, Lurah Kahuripan Asep Rusliadi, Seklur Kahuripan Aam Nurhayati, Kasipem & Trantrib U.Muhaimin, Babinsa, Bhabinkamtibmas dan diikuti kurang lebih 57 orang Kader Posyandu/PKK, serta menghadirkan penyuluh pertanian swadaya dari P4S Galih Jaya.

“Teknologi budidaya seperti Budikdamber sangat cocok untuk diadopsi oleh masyarakat, terutama di daerah perkotaan yang padat penduduk karena tidak memerlukan lahan yang luas dan bisa dilakukan di lahan seperti pekarangan rumah. Selain itu, dengan keunggulan tidak memerlukan banyak air, teknologi ini juga tepat untuk digunakan pada daerah yang kesulitan air,”ucap Lurah Kahuripan Asep Rusliadi.

Lanjut Asep, maksud dan tujuan dari kegiatan ini yaitu sebagai ajang silahturahmi para Kader posyandu dan untuk peningkatan keterampilan budidaya lele dalam ember (Damber) dalam upaya penanganan kesehatan serta salahsatu bentuk penghargaan pemerintah kota Tasikmalaya kepada para kader Posyandu yang merupakan mitra pemerintah agar dapat lebih di akui eksistensinya, serta perannya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan ketahanan pangan di Masyarakat di wilayah kelurahan Kahuripan,”katanya.

“Teknologi yang sederhana ini juga dapat menjadi bahan pembelajaran bagi anggota keluarga maupun anggota kelompok masyarakat yang mengimplementasikan kegiatan Budidkdamber ini. Karena sistemnya yang sederhana, Budikdamber dapat diimplementasikan oleh siapa saja mulai dari ibu rumah tangga hingga anak–anak remaja. Hal ini menjadikan Budikdamber kegiatan yang cukup strategis untuk dapat mencetak calon wirausaha di masa mendatang,”imbuhnya.

Sementara menurut penyuluhan pertanian swadaya P4S Galih Jaya Jana, mengatakan, untuk pelatihan budikdamber meliputi pengenalan alat dan bahan budidaya, menyiapkan media ember, menyiapkan media tanam. 

Setelah peserta mengikuti kegiatan pelatihan Budikdamber, para peserta memperoleh pengetahuan dan informasi tentang pentingnya usaha menghasilkan tambahan pendapatan serta pemenuhan gizi dalam keluarga.

Peserta dan masyarakat nantinya dapat mempraktekkan budikdamber dengan ikan lele dan tanaman kangkung mulai merakit alat, melakukan budidaya ikan lele, menanam tanaman kangkung, pemeliharaan dan panen. 

“Dampak ekonomi yang dirasakan pada kegiatan ini adalah terpenuhi kebutuhan mitra dalam hal pangan (sayuran dan ikan) untuk kebutuhan keluarganya sehingga masyarakat tidak perlu lagi membeli ikan dan sayuran dari pasar dan mengeluarkan uang untuk membelinya. Kondisi keuangan pada saat pandemi ini agak terbantu untuk hal makanan berupa sayuran dan lauk pauk masyarakat di wilayah Kahuripan berkat adanya kegiatan ini atau dengan kata lain dapat mengurangi dampak ekonomi yang ditimbulkan dari Covid-19,”ucap Jana.

Sedangkan dampak sosial nya terjadi keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan di rumah, sehingga masyarakat juga memiliki banyak waktu luang yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan lain. Dampak sosial lainnya adalah dapat menguatkan rasa kebersamaan dan menciptakan budaya gotong royong dalam lingkungan masyarakat,”tutupnya. (A.MF)