Teks foto ; Tangkap layar
Pewarta: Rusdi
SUKABUMI. FOKUSPRIANGAN.ID – Lantaran tidak jembatan penghubung antara dua desa dan dua kecamatan di Kabupaten Sukabumi. Rombongan pengantin pria asal Dusun Cilele, Desa Sirnasari Kecamatan Pabuaran, nekad menyebrangi Sungai Cikaso dengan menggunakan rakit bambu. Peristiwa tersebut viral di media sosial dan menuai sorotan warga net.
Dalam video terlihat arus Sungai Cikaso saat itu cukup besar, namun mereka terpaksa harus menyebrangi sungai menuju Desa Neglasari, Kecamatan Purabaya, untuk menggelar resepsi pernikahan.
Hal tersebut dibenarkan Kepala Dusun Cilele, Apung, yang pada hari Minggu (9/10/22) kemarin, dia turut serta mengantar rombongan pengantin tersebut.
“Ya, saya mengantar warga pada hari Minggu untuk melaksanakan pernikahan di Desa Tetangga, karena tidak adanya akses jembatan kami terpaksa menggunakan rakit bambu untuk menyeberang,” kata Apung, kepada wartawan, Jumat (21/10/22).
Aktifitas warga dari dua Desa dan dua kecamatan ini, setiap hari melintasi sungai Cikaso menggunakan akses rakit untuk bisa menuju pusat pendidikan kesehatan maupun ke lahan pertanian warga. “Warga sini di kedua desa sudah biasa gunakan rakit untuk menyebrangi sungai, pasalnya kalau cari jalan lain harus memutar cukup jauh,” kata Apung.
Ia mengungkapkan, yang paling menjadi perhatian, aktivitas pelajar, mereka kerap bolos sekolah jika Sungai Cikaso meluap. “Anak sekolah kalau keadaan air meluap, mereka tidak sekolah karena sangat membahayakan,” ujar Kades.
Atas nama warga, sambung Apung, Pemerintah diharapkan membangun jembatan penghubung untuk menunjang roda perekonomian warga. “Jadi kalau sungai meluap aktivitas warga tidak terhambat,” kata Apung penuh harap.
Sementara itu, Eric pengantin pria mengatakan, kalau ia dan rombongan terpaksa menyeberangi sungai Cikaso untuk mengikuti acara pernikahannya dengan pujaan hatinya di Desa Neglasari.
“Pernikahan adalah peristiwa yang sakral, yang mau tidak mau, saya beserta rombongan harus segera hadir ditempat mempelai wanita, dan tidak bisa ditunda-tunda. Lagian kondisi air sungai saat itu agak surut,” katanya.